Reynhard Sinaga Gunakan Obat Bius Untuk Lumpuhkan Korbannya

Reporter : Mila
Selasa, 7 Januari 2020 11:16
Reynhard Sinaga Gunakan Obat Bius Untuk Lumpuhkan Korbannya
Salah satu efek dari gamma-butyrolactone (GBL) adalah anterograde amnesia.

Reynhard Sinaga, seorang warga negara Indonesia, dihukum seumur hidup setelah melalui sidang di Pengadilan Manchester. Pria yang saat ini berstatus sebagai mahasiswa di Inggris, didakwa atas lebih dari 150 aduan dalam rentang waktu 2,5 tahun. Dalam persidangan, Sinaga dinyatakan bersalah atas 159 kasus pemerkosaan kepada 48 pria di Manchesteer, Inggris. Karena kasusnya, Sinaga disebut dengan julukan 'pemerkosa paling produktif dalam sejarah hukum Inggris'.

1 dari 3 halaman

Dalam penelusuran TheGuardian (7/1), Reynhard Sinaga terbukti menggunakan GHB (gamma-hydroxybutyric acid) untuk melumpuhkan sasarannya. Gamma-hydroxybutyric acid adalah depresan sistem saraf pusat (CNS) yang biasa disebut sebagai 'obat kelab' atau 'obat pemerkosaan'. 

gamma-hydroxybutyric acid

2 dari 3 halaman

Dr Simon Elliott, seorang ahli toxic forensik mengatakan bahwa salah satu efek GHB adalah anterograde amnesia. Saat mengalami anterograde amnesia seseorang kemungkinan besar tidak akan mengingat apa pun tentang periode keracunan. 

" Sekitar 15 menit setelah mengambil satu dosis kecil, seseorang mungkin tertidur lelap atau bahkan tidak sadarkan diri, dan mungkin tidak dapat mengingat apa pun selama tujuh jam," ujar Elliott.

3 dari 3 halaman

Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Sinaga. Ia mencampur GHB dalam alkohol yang kemudian diberikan kepada para korbannya sampai akhirnya mereka tidak sadarkan diri lalu diperkosa.

Lebih lanjut, pihak yang berwenang telah meninjau lebih dalam tentang obat-obatan berbahaya ini.

Beri Komentar