© Metro.co.uk
Tak bisa dipungkiri, terlalu lama berada di rumah akibat pandemi pastinya membuat kita kangen dengan segala rutinitas yang biasa kita lakukan. Termasuk orang-orang di dalamnya.
Hal ini jugalah yang dirasakan seorang guru bernama Sarah Wilson. Karena adanya lockdown dalam waktu yang cukup lama, ia pun merindukan murid-muridnya.
Akhirnya, wanita berusia 43 tahun ini memutuskan untuk melakukan lari maraton sejauh 30 km untuk mengunjungi rumah masing-masing anak didiknya. Nggak main-main, Sarah mengunjungi rumah lebih dari 60 orang siswa.
Meski mengunjungi rumah sang murid, guru ini tetap melakukan physical distancing kok yakni dengan menyapa dan melambaikan tangan pada muridnya dari jauh.
Melansir dari metro.co.uk (30/05/2020), Sarah merupakan salah satu pengajar di Fishergate Primary School, York, Inggris. Ibu tiga anak ini mengaku butuh enam jam untuk menyelesaikan misinya itu.
Sebelum memulai perjalanan, Sarah lebih dulu memetakan rute rumah semua muridnya dan hanya menyisakan satu murid saja yang bertemu di tengah jalan karena jarak rumahnya yang terlalu jauh.
Selain karena merindukan muridnya, aksi yang dilakukan Sarah ini juga punya tujuan mulia lho. Ia melakukan aksi maraton ini sekaligus bertujuan untuk menggalang dana.
Selama melakukan misinya ini, Sarah sudah mengumpulkan dana lebih dari £1.000 atau sekitar Rp 18 juta. Uang itu nantinya akan disumbangkan pada sebuah badan amal bank makanan, The Trussell Trust.
" Setiap tahun, pada tanggal 4 Mei, sekolah kami mengadakan hari maraton Star Wars di mana semua anak ikut berpartisipasi dengan berlari sejauh satu mil yang bertujuan untuk amal. Aku sedih hal itu tak bisa dilakukan tahun ini, jadi kami mulai berpikir tentang apa yang bisa kami lakukan," kata Sarah.
Karena tak mungkin melibatkan banyak orang, akhirnya Sarah melakukan lari maraton ini sendirian sekaligus melepas rindu pada murid-muridnya.
" Jadi aku memutuskan untuk menggabungkan maraton di bulan Mei dengan menyapa anak-anak dan ini berjalan dengan baik," ungkapnya.
Untuk membantu menyukseskan aksinya ini, semua murid-muridnya mengunduh aplikasi tracking yang disebut Glympse.
Aplikasi ini memungkinkan anak-anak itu mengetahui dimana lokasi sang guru dan melihat saat ia sudah mendekati rumah mereka. Sebagian besar dari mereka akan keluar menunggu Sarah datang dengan senyum yang lebar.
" Satu-satunya kekhawatiranku adalah, karena mereka masih sangat muda, beberapa anak mungkin ingin memeluk tapi tampaknya mereka sudah siap dengan physical distancing sehingga mereka tahu untuk menjaga jarak," kata Sarah.
" Sangat menyenangkan melihat anak-anak." imbuhnya.
Meski tak mudah melakukan misinya itu, tapi Sarah mengaku bahwa melihat wajah bahagia muridnya saat melambaikan tangan membuat dirinya menjadi bersemangat. Sarah sendiri mengajar murid-murid berusia lima, enam, dan tujuh tahun.
" Sangat menyenangkan melihat semua murid dan memberi mereka sesuatu untuk dinikmati selama masa-masa sulit ini."
Di sela-sela pekerjaannya, Sarah juga terus mengumpulkan uang dan makanan untuk disumbangkan pada bank makanan lokal. Mulia banget ya apa yang dilakukan guru satu ini. Semangat terus, Sarah!