© Shutterstock.com
Berbicara tentang masyarakat Sumatera Barat pasti nggak bisa dilepaskan dari rumah adat mereka yakni Rumah Gadang. Masyarakat Minang menyebut rumah Gadang dengan sebutan lain yaitu Rumah Bagonjong. Beberapa ada juga yang menyebut dengan Rumah Baanjung.
Nah di dalam artikel ini kita akan membahas beberapa hal mengenai Rumah Gadang yang berasal dari Sumbar ini. Jadi, mari kita simak artikel di bawah ini sampai habis ya Diazens.
© Shutterstock.com
Satu-satunya hal paling ikonik yang dimiliki Rumah Gadang adalah bentuk atapnya. Seperti yang kita tahu, atap rumah ini punya bentuk yang megah dan runcing di kedua sisi. Atapnya berbentuk runcing dan sering menggunakan ijuk sebagai pengganti genteng atau seng.
Selain itu, secara umum, Rumah Gadang berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bagian yaitu bagian muka dan belakang. Umumnya, Rumah Gadang ini beridir atas lahan yang cukup luas dan berjejer-jejer dengan rumah lain.
Selain bentuknya yang unik dan ikonik, tau nggak sih kalau Rumah Gadang ini juga didesain agar tahan gempa loh Diazens. Tiang-tiang rumah gadang bukan ditanamkan ke tanah, melainkan bertumpu di atas batu datar yang kuat dan lebar. Maka, ketika terjadi gempa, rumah gadang akan bergerak di atas batu tempat tiang itu berdiri.
Desain ini sengaja dibuat karena wilayah Sumatera Barat seringkali mengalami gempa bumi. Kemudian, Tiang-tiang rumah juga tidak disambungkan dengan paku, tetapi dengan pasak yang terbuat dari kayu. Sehingga mampu menciptakan konstruksi yang tahan gempa.
Sejarah atau asal-usul bentuk rumah gadang seringkali dikaitkan dengan kisah kemenangan rakyat Minangkabau melawan Majapahit. Pada masa itu, kerajaan Majapahit ingin menduduki wilayah Minangkabau.
Untuk menghindari perang yang berpotensi menimbulkan pertumpahan darah, masyarakat Minangkabau menawarkan adu kerbau sebagai alternatif. Jika kerbau pihak Majapahit menang, mereka berhak menduduki tanah Minangkabau. Namun, jika kerbau pihak Majapahit kalah, mereka harus pergi dari Minangkabau.
Pihak Majapahit kemudian menyetujuinya dengan mengirimkan seekor kerbau jantan yang begitu besar dan ganas. Tetapi, rakyat Minangkabau dari dulu dikenal cerdik. Bukannya mengirimkan kerbau dengan ukuran yang setara, mereka justru mengirimkan anak kerbau untuk bertanding.
Begitu anak kerbau dilepaskan, ia langsung berlari ke arah perut kerbau Majapahit untuk mencari susu. Hal itu karena anak kerbau mengira kerbau Majapahit adalah induknya. Dalam sekejap mata, perut kerbau Majapahit sobek akibat pisau yang dipasang di ujung mulut anak kerbau.
Rumah Gadang bukan hanya sebuah bangunan, melainkan juga simbol budaya dan sejarah Minangkabau yang kaya dan unik. Alhasil, banyak masyarakat yang menyebut bahwa Rumah Gadang ini memiliki atap mirip seperti tanduk kerbau yang punya kedekatan historis dengan masyarakat Minangkabau.
Rumah Gadang, rumah adat masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat, memiliki bentuk yang unik dan penuh makna. Mari kita jelajahi bagian-bagian dan fungsinya yang penuh filosofi.
Rumah Gadang memiliki peran yang sangat penting dalam budaya Minangkabau. Berikut adalah beberapa fungsi dan signifikansi dari Rumah Gadang:
Rumah Gadang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi keluarga besar Minangkabau. Di sini, anggota keluarga berkumpul, makan, tidur, dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Rumah Gadang juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya. Upacara adat, pertemuan, dan pertunjukan kesenian sering diadakan di rumah ini. Fungsi adat Rumah Gadang sangat penting dalam mempertahankan tradisi dan menghormati leluhur.
Rumah Gadang bukan hanya sekadar bangunan, melainkan juga simbol budaya dan sejarah Minangkabau yang kaya dan unik. Bentuknya yang megah dan atapnya yang runcing menjadi ciri khas yang mudah dikenali.
Jadi itu ya Diazens artikel tentang rumah Gadang yang berasal dari Sumatera Barat. Selanjutnya, mau bahas rumah adat mana lagi nih?