© Shutterstock.com
Saham SM Entertaiment dikabarkan gonjang-ganjing setelah dibeli HYBE dari sang CEO, Lee Sung Soo.
Manuver bisnis ini bahkan membuat HYBE menjadi pemegang saham mayoritas dari perusahaan yang didirikan Lee Soo Man. Setelah peralihan saham tersebut, kini keponakan Lee Soo Man justru layangkan protes terbuka.
Dikabarkan selanjutnya, SM Entertainment membagikan pernyataan sikap resmi, yang mengatasnamakan kedua bos SM Entertaiment dan sejumlah petinggi lainnya.
“ Pernyataan ini mencerminkan posisi kolektif dari 25 direktur utama di SM Entertainment, termasuk co-CEO Lee Sung Soo, Tak Young Joon, serta semua pejabat lainnya yang memegang posisi di atas kepala divisi,” tulis pertanyaan tersebut yang dikutip dari Allkpop pada Sabtu, (11/2/2023).
Disebutkan bahwa awal huru-hara ini adalah pelucuran fase SM 3.0. SM Entertainment disebut akan memasuki fase baru, dari yang awalnya hanya bergantung kepada satu produser, menjadi multi-label.
“ Namun setelah fase baru ini diumumkan, dilaporkan bahwa ada upaya merger dan akuisisi dengan niat jahat. Ini adalah upaya yang tidak hanya merusak langkah yang diambil SM secara disengaja, tetapi juga nilai-nilai SM Entertainment yang telah dibangun bersama para artisnya,” sambung protes terbuka tersebut.
Lebih lanjut lagi, protes dari pihak mereka juga mengatasnamakan seluruh karyawan dan artis SM.
“ Dengan fase baru 'SM 3.0', SM Entertainment berencana untuk kembali melangkah maju untuk menjadi perusahaan terkemuka dalam hiburan global, dengan dukungan penggemar dan para pemegang saham. Dengan demikian, kami ingin menyampaikan sikap tegas setiap karyawan. SM Entertainment, dan setiap artis, sangat tidak menyetujui setiap upaya akuisisi penuh permusuhan dari luar,” lanjut pernyataan itu.
Pihak SM juga menjawab tudingan pembelian saham Kakao yang dianggap ilegal oleh Lee Soo Man. Mereka menyatakan kerja sama yang diungkap secara terbuka pada 7 Februari lalu, sangat diperlukan untuk mencapai target SM 3.0.
“ Oleh karena itu, kami ingin menekankan bahwa kemitraan strategis dengan Kakao merupakan keputusan manajemen yang kami rasa perlu untuk mencapai 'SM 3.0'. Dengan demikian kemitraan tersebut tidak berpengaruh terhadap ‘pertempuran manajemen' yang diyakini sedang terjadi oleh pemegang saham terbesar,” tutup peryataan soal saham SM Entertainment tersebut.