© NPR Dan AP Photo/Domenico Stinellis
Kabar duka datang dari dunia musik Jepang. Salah satu musisi legendaris asal Jepang, Ryuichi Sakamoto, telah berpulang di usia 71 tahun pada tanggal 28 Maret 2023.
Dilaporkan oleh Japan Times dan BBC pada hari Senin (3/4/2023), kabar sedih ini pertama kali diungkapkan oleh media Jepang Sponichi pada malam hari waktu setempat. Konfirmasi atas kematian komposer terkenal ini kemudian diumumkan melalui akun Twitter resminya.
Pada akun media sosialnya, hanya tercantum tanggal lahir dan wafat Ryuichi Sakamoto, yaitu "January 17 1952 - March 28 2023".
Sebelum meninggal, Ryuichi Sakamoto diketahui menderita kanker. Pada Juni tahun lalu, diumumkan bahwa ia sedang berjuang melawan kanker stadium 4. Sebelumnya, pada tahun 2014 ia didiagnosis dengan kanker kerongkongan dan pada tahun 2021 ia didiagnosis dengan kanker rektum.
Ryuichi Sakamoto adalah seorang musisi kelahiran Tokyo pada tahun 1952. Ayahnya adalah seorang editor dari beberapa penulis terkenal di Jepang, termasuk Kenzaburo Oe yang meraih hadiah Nobel.
Pada awal tahun 1970-an, Ryuichi belajar komposisi musik di Universitas Sen Tokyo. Saat itu, ia mulai bekerja sebagai penulis lagu untuk musisi lain dan melalui pekerjaannya ini, ia berkenalan dengan Haruomi Hosono dan Yukihiro Takahashi, yang kemudian menjadi rekannya dalam membentuk grup musik Yellow Magic Orchestra (YMO).
Di YMO, Ryuichi Sakamoto memainkan keyboard dan inovasi mereka dalam synthesizer mempengaruhi perkembangan musik techno-pop dan hip-hop.
Selain bergabung dengan YMO, Ryuichi Sakamoto juga merilis proyek musik solonya sendiri. Proyek solonya dimulai dengan album " Thousand Knives of Ryuichi Sakamoto" pada tahun 1978.
Ia terkenal dengan sisi eksperimentalnya dan lagunya yang berjudul " Riot In Lagos" (1980) memberikan pengaruh pada rapper di New York, musisi techno di Detroit, dan lain-lainnya. Selama periode tersebut, Ryuichi Sakamoto juga aktif sebagai produser musik pop di Jepang.
Ryuichi Sakamoto juga dikenal dalam industri perfilman. Ia terlibat dalam pembuatan musik latar untuk film Merry Christmas Mr. Lawrence (1983), yang merupakan proyek perdananya di dunia perfilman. Selain menciptakan musik, ia juga membintangi film ini bersama musisi legendaris David Bowie.
Ia juga menciptakan musik latar untuk The Last Emperor (1987), yang membuatnya meraih Piala Oscar untuk Best Original Score. Ryuichi menjadi musisi Jepang pertama yang memenangkan penghargaan prestisius ini di industri perfilman.
Selain Oscar, ia juga menerima penghargaan Grammy untuk musik latar The Last Emperor dan mendapat nominasi untuk film The Revenant. Ryuichi juga terlibat sebagai komposer untuk musik pembuka Olimpiade Barcelona pada tahun 1992.
Dalam pengumuman kematian Ryuichi Sakamoto, agensinya membagikan sebuah kutipan favorit mendiang yang sepertinya sangat cocok untuk menggambarkan hidupnya: " Ars longa, vita brevis" , yang berarti " Seni abadi, hidup itu singkat" . Selamat jalan Ryuichi Sakamoto.
Sumber: liputan6.com pada 3 April 2023 (Ratnaning Asih)
