Sang Ayah Meninggal, Petugas Disinfeksi Ini Tetap Bekerja Sampai Tak Sempat Ucapkan Selamat Tinggal

Reporter : Firstyo M.D.
Kamis, 16 April 2020 15:40
Sang Ayah Meninggal, Petugas Disinfeksi Ini Tetap Bekerja Sampai Tak Sempat Ucapkan Selamat Tinggal
Mengorbankan perasaan pribadi demi kebutuhan bersama.

Beberapa bulan belakangan jadi masa yang berat bagi banyak orang. Apa lagi penyebabnya kalau bukan karena penyebaran virus corona. Pengorbanan banyak dilakukan oleh manusia saat ini. Terlebih untuk mereka yang bekerja di garda terdepan.

Selain dokter dan perawat, petugas disinfeksi adalah salah satu orang yang turun langsung ke lapangan untuk mencegah penyebaran virus corona. Terlihat paling sederhana, menjadi petugas disinfeksi bukannya tanpa pengorbanan.

Dilansir dari World of Buzz, seorang petugas disinfeksi asal Malaysia harus rela melewatkan saat-saat terakhir hidup ayahnya demi menjalankan kewajiban.

1 dari 3 halaman

Kejadian memilukan ini terjadi pada hari Minggu lalu (12/04/2020). Sariff Mohd Hariff, adalah seorang petugas disinfeksi di area Bandar Tun Hussein Onn, Selangor.

Sariff Mohd Haniff, petugas disinfeksi Malaysia

Di tengah segala curahan pikiran untuk tugasnya tersebut, ia mendapatkan kabar bahwa sang ayah meninggal dunia akibat pembengkakan di bagian otak.

" Aku mendapat kabar (tentang meninggalnya ayah) dari adikku di Minggu siang. Sebelumnya kami sempat melakukan video call, namun saat itu kondisi ayah sudah sangat kritis," tutur Sariff.

2 dari 3 halaman

Sariff mengaku sempat bimbang, apakah akan tinggal untuk melanjutkan tugas atau membeli tiket pulang ke rumah untuk menemui sang ayah sebelum dikebumikan. Bahkan ia sudah meminta izin pada pengawas lapangan tempatnya bertugas.

Petugas disinfeksi di Malaysia

" Aku merasa sangat sedih dan lemas waktu mendengar kabar itu. Ayahku mendidikku dengan sangat baik dan penuh cinta. Tapi aku tidak bisa berbuat banyak. Kami tinggal berjauhan dan negara ini sedang dirundung masalah. Aku sadar ini bukan ujianku saja, tapi juga ujian untuk seluruh anggota keluarga," ujar Sariff.

Ia kemudian mengurungkan niatannya untuk pulang ke rumah. Sariff mengaku pasrah pada kehendak Tuhan dan mendoakan yang terbaik untuk almarhum ayah. Sementara itu, dia akan tetap tinggal dan mencoba fokus pada tugas yang diemban.

3 dari 3 halaman

Pasti berat rasanya untuk kembali bekerja di tengah kehilangan. Namun apa yang dilakukan Sariff sangatlah luar biasa dan patut diapresiasi, bagaimana dia mencoba melindungi orang banyak saat dirinya sendiri pun berada di titik yang rendah.

Doa terbaik untuk almarhum ayah dan Sariff sendiri. Semoga pengorbananmu terbayar!

Beri Komentar