© Wccftech.com
Instagram dilaporkan sudah mulai melakukan filter atau penyisiran terhadap informasi-informasi hoaks pada platformnya. Penyisiran ini kemudian dimunculkan dengan fitur baru yang mengkategorikan foto-foto yang diedit secara digital, khususnya photoshop sebagai false information atau informasi palsu. Informasi yang dianggap palsu tersebut kemudian disembunyikan dari laman tagar dan explore.
Fitur baru ini jelas saja menuai kritik tajam, khususnya oleh para seniman digital. Pasalnya fitur ini mendeteksi hasil karya yang dimanipulasi secara digital sebagai informasi palsu.
Baru-baru ini diketahui seniman bernama Toby Harriman, menjadi korban dari fitur tersebut. Menurut PetaPixel, mengutip The Verge, Toby Harriman mengkritik fitur false information ini pada unggahan sebuah foto yang menggambarkan sosok seorang pria yang tengah berdiri dan memandang sejumlah bukit berwarna seperti pelangi.
Awalnya unggahan foto ini muncul di linimasa Toby dalam keadaan tertutup dengan tampilan berwarna hitam bertuliskan 'False Information'. Kemudian foto ini barulah bisa dilihat Toby dengan mengklik menu 'See post'.
Hal ini berarti Instagram mengenali hasil editan foto tersebut sebagai informasi palsu. Pertanyaan yang mengkhawatirkan sebagian besar orang adalah, apakah semua foto yang diedit nantinya akan dianggap palsu oleh Instagram?
Sampai sekarang belum ada jawaban pasti dari pihak Instagram tentang false information tersebut dan cara kerja Fact-Checker sebagai pihak ketiga yang akan melihat dan menandai konten yang dianggap palsu di Instagram.