© 2021 Inquistr.com/vogue.com
Lini fashion pakaian dalam mewah kelas dunia, Victoria's Secret, baru saja mengumumkan akhir dari era 'Angels' yang selama ini jadi ikon promosi utama yang selalu menjadi sorotan. Brand fashion beauty asal Amerika Serikat ini sendiri sudah dikritik selama bertahun-tahun karena dianggap menerapkan 'standar kecantikan yang tak realistis'.
Tepatnya pada Rabu (16/6/2021), Victoria's Secret mengumumkan sebuah inovasi konsep duta produknya yang baru. Menurut info dari laman fashionista.com, Jumat (18/6/2021), mereka akan mengganti fantasi tentang standar kecantikan yang selama ini dikaitkan dengan estetika fisik perempuan, dengan apa yang disebut sebagai 'Victoria's Secret Collective' atau 'kelompok perempuan baru'.
Kabarnya, Victoria's Secret bakal menunjuk sejumlah perempuan untuk dijadikan sebagai duta atau 'Brand Amassador'. Setidaknya bakal ada tujuh perempuan yang dipilih. Menariknya, tak semuanya perempuan yang ditunjuk itu berlatar memiliki latar belakang sebagai model. Keputusan Victoria's Secret dalam mengusung konsep branding baru ini tentu menuai banyak pro kontra.
Martin Water, CEO Victoria's Secret menyampaikan pada The New York Times kalau 'Angels' tak lagi relevan secara budaya. "Saya sudah tahu bahwa kami perlu mengubah merek ini untuk waktu yang lama," ujarnya.
"Kami hanya belum memiliki kendali perusahaan untuk dapat melakukannya. Kami harus berhenti jadi 'objek' yang diinginkan pria dan menjadi tentang apa yang diinginkan wanita," paparnya.
Menyusul konsep baru yang diusung sama Victoria's Secret, sejumlah nama besar masuk dalam bursa 'Victoria's Secret Collective'. Mulai dari aktris keturunan India, Priyanka Chopra, model transgender Valentina Sampaio, model plus size, Paloma Elsesser, freestyle skier, Eileen Gu, model Sudan-Australia Adut Akech, hingga fotografer, Amanda de Cadenet.
Sudah dapat dipastikan bahwa mereka tidak akan menjadi model pakaian dalam. Para perempuan tersebut akan muncul di hadapan publik untuk mempromosikan Victoria's Secret di berbagai platform tentunya. Kabarnya, Victoria's Secret sendiri sudah mempersiapkan sebuah fashion show pada 2022 mendatang. Salah seorang sumber manyampaikan pada Page Six bahwa " Ini adalah sekelompok wanita yang menginspirasi perubahan dan kepositifan," .
Lebih lanjut, inovasi signifikan kali ini dikabarkan menjadi salah satu upaya untuk mempertahankan eksistensi Victoria Secret. Mereka berusaha untuk membuatnya lebih 'inklusif' di tengah perubahan zaman. " Merek itu terjebak di era yang tidak pernah berkembang, sedangkan ini adalah dunia yang berbeda sekarang," ujar sumber lainnya.
Sementara itu, Victoria's Secret dikenal sebaga salah satu lini fashion yang sering menuai kontroversi. Sekira pada Februari tahun 2020, para eksekutif puncak perusahaan induk Victoria's Secret diduga telah menciptakan 'budaya musoginis' atau kebencian terhadap perempuan. Bahkan Chief Marketing Officer, Ed Razek, dituding menjadikan perempuan sebagai sasaran pelecehan.
Sedang, Les Wexener, mantan CEO sekaligus owner, disebut tak mencoba menghentikan upaya perekrutan Jeffery Epstein, seperti yang dilaporkan oleh New York Times. Selain itu, Razek sendiri sempat mengatakan pada Vogue bahwa tak ada ruang untuk model plus size do runway dan menolak kemungkinan casting model transgender. Kemudian pada awal 2020, Wexner dikabarkan mengundurkan diri dari perannya di L Brands dan penjualan Victoria's Secret.
Buat kamu yang belum tahu, Victoria's Secret Fashion Show sendiri pertama kali diluncurkan pada 1995. Mereka menunjuk sejumlah model unggulan yang disebut sebagai 'Angels'. Mereka biasanya memiliki paras cantik, tubuh tinggi menjulang dan langsing. Dan yang tak kalah penting adalah mereka juga harus populer. Victoria's Angel yang paling populer di antaranya Naomi Campbell dan Gisele Bundchen.
Sebagai salah satu lini beauty fashion yang sudah melegenda, Victoria's Secret disebut tak akan mudah menerapkan konsep terbarunya kali ini. Tak sedikit netizen yang menyambut baik konsep Victoria's Secret yang menjunjung 'inklusifitas'. Namun, nyatanya, masih banyak yang mendambakan para 'Angels' untuk kembali dijadikan sebagai ikon lini pakaian dalam tersebut.
" Saya sepenuhnya senang mereka menambahkan konsep tambahan, tapi untuk kesempatan yang lain sangat tidak penting, kalian menghancurkan brandnya," kata akun @garai617 seperti dikutip dari laman instagram resmi Victorias Secret, Jumat (18/6/2021).
" Aku menduga kuat bahwa kamu akan bangkrut saat memasuki tahun depan, atau tahun berikutnya," imbuh akun angelobas.
" Harusnya bisa dilakukan keduanya (Angels maupun perempuan inspiratif). Tidak harus dibatalkan, Angels menang di hal lain," timpal akun @leesie421.
" Jadi memecat Angels untuk merekrut seorang transgender? Okay, itu adalah pemberdayaan perempuan," komen akun @melissa.mckay.
" Selamat tinggal para Angels yang cantik, yang lain akan sia-sia. Aku akan merindukan para bidadari cantik," lanjut akun @shannon_newk.
Sebelumnya, Victoria's Secret juga sempat dikabarkan tengah mengalami masa sulit dan menuju kebangkrutan. Apalagi setelah kontroversi eksekutif internalnya mencuat ke publik. Inovasi terbarunya yang cukup ekstream ini dinilai menjadi gebrakan baru terhadap brandnya. Meski tak sedikit pihak yang meragukan pilihan Victoria's Secret berganti haluan dan melepaskan para Angel-nya.
Di sisi lain, Victoria's Secret juga mulai dihadapkan sengan banyak kompetitor yang sudah lebih dulu mengusung konsep 'inklusif'. Seperti halnya Fenty besutan penyanyi Rihanna yang sejak awal tak hanya didedikasikan kepada perempuan bertubuh tinggi dan super langsin. Namun juga teruntuk mereka yang memiliki tubuh kurus, atau bahkan plus size.
Kalau menurut kalian gimana nih Diazens? Lebih suka Victoria's Secret dengan para Angel-nya? Atau lebih suka Victoria Secret yang baru?