© Dok. Supian Via Kumparan
Kisah sedih tentang seseorang yang harus kehilangan keluarga terdekatnya karena covid-19 masih terus bermunculan. Kali ini adalah seorang bocah bernama Arga. Ia harus kehilangan kedua orangtuanya dalam waktu yang cukup singkat.
Kisah tentang Arga ini pun ramai dibicarakan di media sosial. Apalagi ketika bocah berusia 13 tahun itu harus mengadzani sendiri prosesi pemakaman kedua orang tuanya. Suasana sedih nan haru memang begitu terasa.
Melansir dari laman Kumparan, diketahui ayah Arga Alihusni (45) dan ibunda Arga Deasy Setiawati (40) sempat isolasi mandiri di rumah, namun kondisi keduanya terus menurun, mereka pun dibawa ke rumah sakit Wisma Atlet Tenggarong Seberang untuk menjalani perawatan. Sayangnya, meski telah mendapatkan perawatan intensif mereka pun meninggal dunia beberapa hari setelahnya.
View this post on Instagram
Saat prosesi pemakaman, Arga terlihat begitu tegar saat harus adzan di atas liah lahat tempat ayah dan ibunya beristirahat untuk selamanya. Momen sedih nan haru ini diunggaj oleh akun Instagram @info_kukar
Dalam akun tersebut juga ada sebuah dokumentasi yang memperlihatkan surat yang ditulis oleh Arga saat kedua orangtuanya masih menjalani perawatan. Isi surat tersebut sangatlah tulus. Arga menuliskan jika ia bisa hidup mandiri selagi orang tuanya menjalani perawatan.
Namun, takdir tidak ada yang tahu, kedua orang tua Arga harus menghadap yang Maha Esa terlebih dahulu dan meninggalkan putranya tersebut. Kisah ini pun mengundang perhatian warganet di media sosial.
View this post on Instagram
Warganet pun salut sekaligus terharu melihat ketegaran hati Arga ketika harus mengumandangkan adzan di hadapan mendiang ayah dan ibunya.
Semoga pandemi ini segera berlalu ya, agar tidak ada lagi Arga-Arga yang lain. Semoga juga pemerintah lebih serius menangani pandemi ini.
View this post on Instagram
