© Https://kitabisa.com/campaign/tolongbantuslamet
Slamet ada seorang anak yang kuat. Sejak bayi dia harus berjuang melawan katarak. Kini, dia pun hanya bisa berbaring di usianya yang sudah 20 tahun. Hal ini disebabkan karena kelumpuhan otak yang dia alami.
Tak cukup harus kehilangan kebahagiaan masa kecil dan tak bisa menjalani keseharian seperti anak lainnya. Slamet harus kehilangan ayah kandungnya yang meninggal dunia karena penyakit liver.
Sejak saat itu, Slamet tinggal bersama dengan ibu dan ayah angkatnya yang berjuang banting tulang untuk kesembuhan sang anak. Ayahnya bekerja sebagai cleaning service di usia senja. Meski pendapatannya sangat pas-pasan, tapi sang ayah selalu mengutamakan pengobatan Slamet.
Meski Slamet kini sudah beranjak dewasa dan berumur 20 tahun, tetapi dia belum bisa berjalan dan berbicara dengan jelas. Dia bahkan masih menggunakan popok dan harus disuapi untuk makan. Saat diajak komunikasi pun kurang responsif. Penglihatannya pun sangat terganggu karena katarak yang sudah dia alami sejak masih bayi.
Sehari-harinya, Slamet hanya duduk di kursi roda. Kadang dia juga berbaring di kasur yang sudah usang. Angan-angannya untuk hidup mandiri pun tampak makin jauh dengan kondisinya kini yang seperti ini.
Satu-satunya jalan agar kondisi Slamet membaik adalah dengan tindakan operasi. Namun, biaya operasi ini sangat mahal bahkan mencapai puluhan juta rupiah. Uang dari mana ayah Slamet yang hanya digaji 100 ribu per hari ini. Bahkan untuk kebutuhan sehari-hari dan membayar kontrakan saja masih sering kurang.
Yuk kita bantu menyisihkan sebagian rezeki kita untuk diberikan pada Slamet agar bisa menjalani operasi dengan segera. Kamu bisa mengirimkan donasi di sini. Semoga kondisi Slamet makin membaik agar dia bisa mewujudkan mimpinya untuk hidup mandiri dan tak bergantung pada bantuan orang lain.