© Shutterstock.com/g/Dragon Images
Ada dua tipe Hari Ayah yang seringkali dirayakan secara besar-besaran. Di negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Italia, Hong Kong, bahkan China, Hari Ayah diperingati pada 20 Juni. Sedangkan di Indonesia, Hari Ayah dirayakan pada 12 November.
Dua momen peringatan spesial ini ternyata memiliki sejarah yang berbeda loh. Melansir dari berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya.
Melansir dari Live Science, peringatan Hari Ayah Sedunia ini bermula ketika seorang perempuan muda bernama Sonora Smart Dodd dari Spokane ingin menghormati ayahnya. Di bulan Mei 1909, Dodd sedang berada di gereja mendengarkan khotbah soal Hari Ibu. Momen ini membuatnya memutuskan ingin memberikan satu hari yang didedikasikan pada sang ayah, William Jackson Smart.
Menurut kisah, Ibu Dodd meninggal saat melahirkan. Sedangkan ayah Dodd adalah seorang veteran Perang Sipil, yang akhirnya mengambil tanggung jawab untuk membesarkan bayi yang lahir beserta lima anaknya yang lain. Di tahun berikutnya, Dodd ingin merayakan Hari Ayah pada tanggal 5 Juni (bertepatan dengan ulang tahun ayahnya), sehingga ia mengajukan petisi agar hari libur tersebut diakui di kotanya.
Butuh waktu lama untuk bisa mengatur perayaan, alhasil walikota Spokane menunda hingga dua minggu. Menurut Biro Pengunjung dan Konvensi Regional Spokane, Hari Ayah pertama dirayakan pada 19 Juni 1910.
Pada perayaan Hari Ayah yang pertama, sejumlah perempuan muda membagikan mawar merah kepada ayah mereka selama kebaktian di gereja. Sekeranjang besar berisi mawar diedarkan, warna merah untuk para ayah yang masih hidup dan mawar putih untuk mengenang para ayah yang sudah meninggal. Dodd sendiri menaiki kereta kuda melintasi kota sembari membawa bayi laki-lakinya untuk membawa mawar dan hadiah untuk ayahnya yang tinggal di rumah.
Penetapan Hari Ayah secara resmi sebenarnya butuh waktu yang lama, namun berkat perayaan Dodd, Hari Ayah bisa semakin populer. Di tahun 1924, Presiden AS ke-30, Calvin Collidge bahkan mendukung gagasan Dodd untuk membangun hubungan yang lebih dekat antara ayah dan anak-anak, sekaligus memberi kesan pada para ayah tentang kewajiban mereka.
Presiden ke-36 AS, Lyndon Johnson mengeluarkan proklamasi presiden pertama yang menghormati ayah pada tahun 1966, tetapi baru pada tahun 1972 Presiden ke-37 AS Nixon menandatangani undang-undang publik yang menjadikannya sebagai hari libur permanen. Sejak saat itu, Hari Ayah menjadi waktu untuk mengenali berbagai figur ayah dalam hidup kita.
Berbeda dengan hal itu, Hari Ayah Nasional diperingati setiap 12 November. Deklarasi mengenai peringatan Hari Ayah pertama kali berlangsung di Solo pada tahun 2016.
Melansir dari situs Sahabat Keluarga Kemendikbud, Hari Ayah Nasional lahir atas prakarsa paguyuban Satu Hati, lintas agama dan budaya yang bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP). Tahun 2014, PPIP mengadakan peringatan Hari Ibu di Solo dengan cara mengadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu.
Acara tersebut mendapat sambutan baik hingga sejumlah surat kemudian dibukukan. Usai acara, pihak penyelenggara justru mendapat pertanyaan seperti, " Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Kami pasti ikut lagi.”
Hal ini akhirnya mendorong pihak penyelenggara untuk mencari tahu kapan peringatan Hari Ayah di Indonesia. Kala itu belum ada tanggal peringatan resmi, sehingga PPIP mengajukan sebuah hari yang bisa dijadikan sebagai Hari Ayah.
Setelah melalui kajian yang cukup panjang, PPIP akhirnya menggelar deklarasi Hari Ayah untuk Indonesia sekaligus menetapkan tanggal 12 November sebagai Peringatan Hari Ayah Nasional. Deklarasi tersebut digabung dengan hari kesehatan dengan mengambil semboyan ‘Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya”.