© Liputan6.com/ NBC LA
Pastinya nggak ada seorang pun yang ingin terinfeksi virus COVID-19. Karena itu, banyak orang melakukan berbagai pencegahan agar terhindar dari virus corona. Satu diantaranya dengan tetap berada di rumah.
Tapi, kadang nggak semua hal berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Seperti yang dialami oleh pria bernama Benji-Ha ini. Meski dirinya udah berdiam diri di rumah dan melakukan berbagai cara agar nggak tertular virus COVID-19, nyatanya ia harus masuk unit perawatan intensif karena terkena virus itu. Padahal, ia cuma pergi sekali untuk membeli bahan makanan.
Dilansir dari liputan6.com, Benji sudah berdiam diri beberapa minggu di rumah sebelum dirinya terinfeksi corona. Tapi, akhirnya ia terpaksa harus keluar ke supermarket sambil memakai masker karena kehabisan bahan makanan.
" Aku kehabisan bahan makanan. Dan saat itulah aku pergi ke supermarket," kata pria 31 tahun ini pada NBC LA.
Sehari setelah ia pergi, Benji mulai mengalami gejala corona. Dirinya mulai batuk dan mengalami demam tinggi. Tubuhnya juga terasa lemas dan menyakitkan. Bahkan menurutnya, buat bisa duduk saja butuh perjuangan.
Akhirnya, Benji dibawa ke rumah sakit California Selatan, Culver City dan diketahui bahwa dirinya terinfeksi virus corona. Hal ini terjadi pada bulan lalu.
Menurut Benji, virus corona seperti sekantong batu bata yang menghantam wajahnya. Hal ini membuatnya kesulitan bernapas. Benji masih ingat gimana napasnya terengah-engah. Meski nggak memakai ventilator, ia tetap diberi oksigen untuk membantu pernapasannya.
" Tengah malam, otakmu mengacaukanmu, dan kamu sangat, sangat takut untuk tertidur karena kamu tak yakin akan bangun eesokan pagiya."
Untungnya, sekarang Benji sudah pulih dan melakukan karantina mandiri. Tak diketahui siapa sebenarnya yang sudah menginfeksi dirinya di supermarket, tapi ia yakin hal seperti ini bisa terjadi dengan siapa saja.
" Aku cuman pergi berbelanja, itu saja," kata Benji.
Jadi, selalu hati-hati dan tingkatkan kewaspadaan ya bila harus bepergian ke tempat umum. Stay safe semuanya.