© Instagram.com/rinanose16
Perjalanan hidup mengantar Rina Nose untuk semakin berkenalan dengan dirinya sendiri. Salah satu hal yang ia baru pahami belakangan ini adalah tentang kecemasan yang ia miliki. Hal tersebut ia sadari saat memilih hiatus dari dunia hiburan pada 2018 silam.
"Gue sampai meliburkan diri tiga bulan waktu itu, padahal yang ngehubungin banyak," kisah Rina Nose dalam obrolan di kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo.
Rasa cemas disebut sebagai alasan utama Rina Nose memilih libur sementara waktu dari dunia yang membesarkan namanya tersebut.
"Jantung berdebar-debar, kecemasan tinggi. Pernah nggak bisa tidur sampai dua hari. Tidur sedikit, bangun lagi, deg-degan lagi. Tapi nggak selama tiga bulan cemas, cuma intinya itu," tuturnya.
Rina Nose bahkan mengaku bahwa dirinya mengidap salah satu gangguan psikologi, yakni obsessive compulsive disorder atau OCD.
" Gue mengalami obsesi, obsessive gitu. Sebenernya kalau di dunia psikologi itu ada obsessive mental disorder, jadi gangguan mental OCD," ungkap Rina Nose.
Gangguan tersebut berpengaruh pada pola pikir pengidapnya sehingga ia merasa terganggu oleh sesuatu yang tidak diinginkan dan membuat mereka terus menerus berpikir ulang. Pada Rina Nose, OCD muncul dalam bentuk obsesi pada keteraturan.
" Sesuatu yang tidak sesuai itu akan membuat gue sangat merasa cemas. Yang paling (terasa obsesinya) di kerapihan, kesesuaian," ujar Rina Nose.
" Pokoknya kalau ada gelas yang satu ditaruh begini, yang lain ya harus begini lagi (disusun dengan sesuai). Gue menghabiskan waktu untuk yang kayak gitu. Ya itu yang bikin jadi uring-uringan," sambungnya.
Gangguan OCD yang diidap jadi salah satu parameter Rina Nose untuk mencari pasangan, sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah dengan Josscy Aartsen, suaminya saat ini.
" Kalau misalnya pasangan gue nggak tau gue punya kebiasaan kayak gitu, kemungkinan kalau gue marah dia akan merasa 'Gue salah apa sih? Kok lu gitu banget? Kok sikap lu gitu?'," terang Rina Nose.
" Jadi justru permasalahan gue di situ. Nggak ada permasalahan yang kayak orang pada umumnya, masalah status, masalah ekonomi, masalah gelar. Nah gue justru nggak (bermasalah) di situ," ujar Rina Nose menambahkan.
Proses mengenal diri jadi sesuatu yang penting bagi Rina Nose. Pasalnya, semenjak sadar dengan masalah psikologis yang dimiliki, ia jadi lebih bisa untuk mengendalikan diri, sesuatu yang sempat sulit ia lakukan dulu.
" Kalau dulu, sebelum gue menyadari ada gangguan kecemasan itu, gue bisa lempar barang. Bisa jadi trigger," pungkas Rina Nose.