© 2020 Https://www.stuff.co.nz
Kiwi putih, satu-satunya burung yang menetas di penangkaran, jarang terjadi karena kebanyakan kiwi berambut cokelat.
Burung kiwi putih mati pada Minggu, 27 Desember 2020, di Pukaha National Wildlife Center, Selandia Baru. Dia menjalani beberapa operasi untuk membuang telur yang belum berkembang.
Dikutip dari CNN, Rabu 30 Desember 2020, Manukura menetas pada Mei 2011 di Pukaha. Arti namanya adalah Status Utama di Maori. Warna putih bulu adalah hasil dari kondisi genetik yang langka.
Manukura sendiri dipandang sebagai berkah besar oleh Suku Raitane o Wairarapa di Selandia Baru. Mereka percaya burung itu adalah simbol penyatuan
Burung kiwi ini juga menginspirasi penulis buku anak-anak Selandia Baru, Jow Cowley. Ia bahkan menerbitkan buku cerita berjudul Manukura The White Kiwi, serta mainan dan merchandise lainnya.
" Dia akan sangat dirindukan," kata Kathy Houkamau, seorang manajer di Pukaha, sebuah pusat penangkaran di utara Wellington.
Manukura pertama kali dibawa ke dokter hewan pada awal Desember setelah pengasuhnya melihat kiwi betina tidak mau makan dan berat badannya turun. Dokter hewan kemudian menemukan bahwa telur yang tidak berkembang adalah penyebab kiwi tidak bisa bertelur.
Meskipun operasi pengambilan telur berhasil, Manukura membutuhkan lebih banyak operasi. Kondisi kesehatannya cepat memburuk dalam beberapa minggu. Kematian kiwi putih dikatakan sebagai hari yang menyedihkan bagi pusat konservasi serta negara Selandia Baru.
Manukura memiliki seorang saudara laki-laki bernama Mapuna, yang merupakan bagian dari program pembiakan Pukaha. Meski kiwi putih ada di alam liar, mereka dianggap sangat langka sehingga sangat sulit untuk melihatnya di habitat aslinya.
Menurut Departemen Kelangsungan Hidup Selandia Baru, sekitar 68.000 jenis kiwi tersisa dan dua persen kiwi yang tidak dikelola hilang setiap tahun. Hal ini terjadi karena adanya predator seperti cerpelai, anjing, kucing dan musang.