© Twitter.com/skynet
Peperangan selalu memakan korban. Jutaan jiwa terenggut karenanya. Masa depan serta kehidupan yang layak juga nggak lagi bisa didapat. Dalam situasi perang, bahkan untuk bisa tertawa saja rasanya sangat sulit.
Namun hal tersebut nggak berlaku bagi ayah yang satu ini.
Abdullah Al-Mohammad, adalah seorang pria asal Suriah. Keluarga Abdullah terpaksa mengungsi dari rumah mereka di Saraqib menuju rumah seorang kerabat di Sarmada.
Meski situasinya lebih aman, namun Sarmada dikelilingi oleh wilayah yang sering menjadi sasaran ledakan rudal.
Di tengah ledakan tersebut, Abdullah mengajak Salwa, putri kecilnya yang masih berusia tiga tahun untuk bermain. Permainannya sangat simpel. Abdullah mengatakan pada Salwa bahwa suara ledakan tersebut datang dari kembang api atau pistol mainan.
Setiap ledakan terdengar, Abdullah meminta Salwa untuk tertawa.
Most children would cry out in fear if they heard falling bombs.
But Abdullah Al-Mohammad in Syria, has taught his three-year-old daughter Salwa to laugh at them rather than fear them.
More on their story here: https://t.co/A39GFn9ty1 pic.twitter.com/XvfxnjFpEF
Abdullah mengajak Salwa untuk melakukan permainan tersebut agar si kecil nggak terganggu psikologisnya karena terlalu sering mendengarkan suara ledakan akibat perang.
" Dia cuma anak kecil yang nggak tau konsep perang. Aku mengajaknya bermain untuk menghindari gangguan psikologis akibat rasa takut yang muncul," ujar Abdullah pada Sky News.
Video Salwa yang tertawa bersama Abdullah mengikuti dentuman rudal itu mengundang banyak simpati. Terlebih dalam video tersebut, tawa Salwa terdengar sangat tulus dan lugu khas anak-anak. Beberapa bahkan mengatakan bahwa tawa Salwa lebih dahsyat dari ledakan rudal yang diikutinya.
Abdullah juga mendapatkan pujian atas aksi kebapakannya tersebut.
Salwa hanya segelintir dari banyak anak yang harus berada di situasi perang. Bahkan mungkin ada yang nggak seberuntung Salwa yang masih bisa tertawa. Semoga segala perang yang terjadi bisa segera tuntas, ya.