© Instagram.com/iankaselaradja
Medio 2000-an, band Radja sempat menjadi nama yang selalu menghiasi playlist, tangga lagu radio, dan tayangan musik di televisi. Seolah menyesuaikan namanya, Radja benar-benar merajai industri musik kala itu.
Pamor band yang digawangi oleh Ian Kasela, Moldy, Indra, dan Seno itu meningkat seiring dengan makin sering diputarnya lagu-lagu hits milik mereka seperti 'Jujur', 'Tulus', 'Cinderella', dan masih banyak lagi.
Kendati demikian, nama mereka seolah tenggelam saat memasuki era 2010-an.
Banyak rumor yang menyebut bahwa band Radja bubar, namun kenyataannya tidak. Bukan cuma masih solid, Radja bahkan nggak berganti personel sedikit pun.
" Radja tuh ada cuma kita tuh termasuk orang yang analog. Bukan manusia digital, padahal sekarang sementara hampir lima tahun kemarin digital benar-benar, teknologi lah ya kerannya udah dibuka banget," terang Ian Kasela dalam obrolan bersama Nikita Mirzani di kanal Youtube Crazy Nikmir Real.
Di salah satu segmen, Nikita Mirzani menanyakan tentang berapa bayaran tertinggi yang pernah diterima oleh Radja.
" Pernah dibayar 400 juta dan itu di Jakarta. Sekitar tahun 2009 atau 2010 waktu tahun baru," jawab Ian Kasela.
" Kalau sekarang berapa?" tanya Nikita Mirzani lagi.
" Masih relatif sih, masih antara 100 sampai 200 (juta)," lanjut Ian Kasela.
Nilai tersebut sekilas memang terbilang masih tinggi. Namun, Ian Kasela menganggap bahwa tarif merupakan salah satu cara untuk menghargai diri sendiri.
" Kita harus bisa menempatkan posisi, sekarang kalau bukan diri kita yang bisa menghargai kita sendiri bagimana orang lain mau menghargai?" tegas Ian Kasela.
Prinsip yang bagus banget tuh dari Ian Kasela dan teman-teman band Radja. Semoga ke depannya bisa kembali meraih kejayaan seperti sedia kala, ya!