© Shutterstock
Untuk pencegahan penyebaran virus corona yang semakin luas, berbagai negara di seluruh dunia telah melakukan lockdown. Di Malaysia, istilah lockdown juga disebut dengan Movement Control Order atau MCO. Artinya sama saja, setiap warganya diharuskan untuk tetap di rumah sebagai bentuk gerak yang dibatasi.
Emang sih, sisi baik MCO atau lockdown ini buat kita jadi dekat sama keluarga di rumah. Tapi, gimana kalau ada seseorang yang tinggal di rumah sendirian, tanpa seorang pun yang menemaninya?
Di Malaysia, melansir dari CNA, ada sebuah kabar duka yang membuat hati teriris. Seorang nenek ditemukan meninggal dunia, tinggal sendirian di rumahnya di Taman Tasek pada hari Rabu 12 April lalu. Yang paling menyedihkan lagi adalah adanya sebuah momen di mana nenek tersebut ditemukan sedang duduk membungkuk di kusrsi tua.
Sebenarnya, nenek tersebut memiliki keluarga. Namun semua keluarganya sedang berada di rumah mereka di Singapura saat Malaysia sedang menerapkan Lockdown, jadi keluarganya belum bisa kembali ke rumah mereka yang ada di Malaysia.
Nenek tersebut bernama Madam Chu Ngan. Umurnya sudah mencapai 90 tahun. Sudah tua sekali, ya?
Kerabatnya, Mrs. Cheong yang berumur 67 tahun, asli Malaysia yang menetap di Singapura, sering mengunjungi Madam Chu Ngan di setiap akhir pekan. Sementara itu ada, Mrs. Cheong mempekerja paruh waktu akan selalu mengunjungi Madam Chu Ngan untuk membelikan makanan dan segala kebutuhannya.
Namun sejak Malaysia memberlakukan Lockdown, Mrs. Cheong membatalkan pelayanan pekerja paruh waktu tersebut karena takut pelayan tersebut akan memaparkan virus corona ke Madam Chu Ngan. Sebagai gantinya, Mrs. Cheong meminta teman keluarganya yang bernama Pitney Chong untuk mengantarkan makanan kepada Madam Chu Ngan sekali sekaligus dalam sehari.
Setelah lebih dari tiga minggu Chong mengantar makanan, pada hari Minggu 12 April lalu, Chong menemukan hal yang tak terduga. " Aku membuat pintu dan langsung menuju ke dapur. Kemudian aku memanggilnya," jelas Chong. " Kukira dia di kamarnya, tapi ternyata tidak. Toilet? Tidak ada. Kemudian aku berjalan ke depan rumah, dai sudah tak sadarkan diri, duduk membungkuk di kursi tuanya."
Di samping itu, Mrs. Cheong sangat sedih dan menyesal. " Aku sedih sekali. Begitu kecewa karena tidak ada di sana melakukan apa yang seharusnya aku lakukan kepadanya."
Bahkan karena lockdown ini, Mrs. Cheong tak bisa menghadiri pemakanan Madam Chu Ngan. Dia sangat sedih atas kehilangannya. Sebab, dia telah menganggap Madam Chu Ngan sebagai ibu keduanya.