© Instagram.com/@freakyhoody
Di Indonesia, tato masih menjadi sebuah gaya hidup yang dianggap negatif bagi sebagian orang. Orang-orang yang memiliki tato masih dipandang sebelah mata atau seseorang yang bersangkutan dengan dunia kriminal.
Hal ini dikarenakan hampir semua para pelaku kriminal memiliki tato di tubuhnya. Sehingga stigma negatif ini merebak luas di tengah masyarakat.
Nyatanya, stigma negatif tersebut tidak hanya di Indonesia saja lho. Di prancis pun juga ada kasus tentang seseorang yang memiliki tato. Tapi, tato yang dimiliki pria ini udah kelewat ekstrem sih.
Dikutip dari Oddity Central, seorang guru TK di Prancis terancam kehilangan pekerjaannya setelah ia mentato seluruh badannya. Guru yang berasal dari Essonne, Prancis ini mendapatkan keluahan dari para orang tua murid karena penampilannya.
Sylvain (35) adalah seorang guru TK dengan penampilan nyentrik di Prancis. Ia berani mengubah penampilannya dengan mentato seluruh tubuhnya, baik itu waja dan kepala maupun bola matanya sekaligus.
Pria yang lebih dikenal di media sosial dengan julukan Freaky Hoody ini mengeluhkan tentang dirinya yang terancam kehilangan pekerjaan karena penampilannya. Sylvain mengatakan kalau atasannya telah meminta dirinya untuk berhenti mengajar di TK tempat ia bekerja. Atasannya tersebut mengatakan kalau ia mendapatkan keluhan dari para orang tua murid atas penampilan Sylvain.
Nyatanya, para orang tua atau wali murid yang mengeluhkan tato milknya tersebut, anaknya tidak ada yang diajar di kelas oleh Sylvain. Tentu saja hal ini yang membuat Sylvain sedikit tidak terima karena ia terancam jadi pengangguran.
" Penampilan saya merupakan sebuah masalah bagi sebagian orang. Namun jumlahnya sangat sedikit, dan mereka adalah orang tua dari anak-anak yang bahkan tidak ada di kelas saya," ucap Sylvain.
" Orang tua dari para murid di kelas, semuanya mengatakan baik-baik saja dengan penampilanku," lanjutnya.
Sylvain mengatakan kalau kini dirinya tidak diperbolehkan lagi untuk menjadi guru di TK, dikarenakan L'Education Nationale sudah tidak ingin lagi berurusan dengan keluhan para orang tua. Sylvain juga menambahkan kalau tato yang ada di tubuhnya tidak mempengaruhinya dalam cara mengajar.
Walaupun begitu, masih banyak yang tidak percaya dengan kredibilitas Sylvain yang seorang tenaga pengajar. Bahkan, beberapa dari muridnya tersebut awalnya takut melihat Sylvain.
" Matanya yang gelap karena tato membuat saya takut pada awalnya. Namun orang tuaku mengatakan untuk tidak perlu takut lagi. Dan sekarang aku sudah tidak takut lagi, dia (Sylvain) bahkan hampir menjadi guru favoritku," ucap seorang murid Sylvain.
Kasus dari Sylvain ini memicu pro dan kontra di media Prancis. Banyak yang mendukung bahwa skill mengajar Sylvain sangat penting dan tidak bisa dimatikan, namun ada juga yang mengatakan kalau penampilan pria berkepala plontos tersebut menakuti anak-anak.
Menurut kalian, Sylvain masih pantas ngajar lagi gak ya?