Seorang Pria Menggugat Starbucks Setelah Ketumpahan Teh Panas Pesanannya

Reporter : Andrawira Diwiyoga
Rabu, 23 September 2020 15:50
Seorang Pria Menggugat Starbucks Setelah Ketumpahan Teh Panas Pesanannya
Pria tersebut mengklaim kalau insiden itu merupakan sebuah kelalaian yang dibiarkan

Starbucks merupakan salah satu gerai kopi ternama di seluruh dunia. Selain tempatnya yang nyaman, pelayanan para pegawai Starbucks pun dinilai bagus.

Starbucks tidak hanya menjual kopi saja lho. Starbucks juga menjual minuman lainnya, contohnya seperti teh.

Namun, seorang pria di Amerika Serikat mengalami kejadian tidak mengeenakkan dari teh buatan Starbucks tersebut. Ia ketumpahan teh pana Starbucks saat memesannya dan berencana untuk menggugat gerai kopi tersebut.

1 dari 4 halaman

Ketumpahan Teh Panas

Dikutip dari LAD Bible, Tommy Piluyev beserta keluarganya berniat membeli minuman di Starbucks secara drive-thru. Starbucks yang mereka tuju adalah yang berada di Roseville, California.

Saat akan menerima dua teh Honey Citrus Mint dengan ukuran large, nampak tutup dari kemasan teh tersebut tidak tertutup rapat. Saat diserahkan ke Tommy yang duduk di dalam mobilnya, teh tersebut pun tumpah.

Alhasil tangan kiri dan celana milik Tommy tersebut ketumpahan teh panas. Tommy pun segera keluar dari mobilnya lalu melepas celannya yang masih terasa hangat.

Tommy Piluyev

2 dari 4 halaman

Alat Kelamin Rusak

Akibat ketumpahan teh panas tersebut, Tommy pun menghabiskan 11 hari di rumah sakit. Tommy pun menderita luka bakar dan melepuh pada perut bagian kiri bawah, paha, alat kelamin, serta bokong.

Karena teh panas itu mengenai alat kelaminnya, makan Tommy mengalami kerusakan permanen pada organ vitalnya tersebut. Kerusakan alat kelaminnya tersebut membuat Tommy jadi kesusahan dalam hal berhubungan intim.

3 dari 4 halaman

Gugat Starbucks

Tommy pun memilih jalur hukum akan kondisinya saat ini. Ia berniat untuk menuntut pihak Starbucks yang telah menyebabkan kondisinya saat ini.

Pengacara Tommy, Whitney Davis, mengatakan kalau insiden tersebut merupakan sebuah kelalaian yang dibiarkan terus-menerus. Davis mengkalim kalau para karyawan dan manajer mengetahui tentang penutup gelas tersebut yang selama ini mudah lepas, namun acuh tak acuh dan membiarkannya begitu saja.

Tidak hanya pihak Starbucks saja yang digugat oleh Tommy. Pactiv Packaging, selaku perusahaan penyedia cangkir dan tutupnya untuk Starbucks, juga ikut digugat.

Beri Komentar