Seorang Pria Sengaja Membakar Selimut Tunawisma yang Sedang Tidur

Reporter : Riza Umami
Jumat, 24 Januari 2020 18:00
Seorang Pria Sengaja Membakar Selimut Tunawisma yang Sedang Tidur
Pria ini sengaja membakar selimut seorang tunawisma yang sedang tidur di bangku. Berikut ini beritanya.

Bagi orang-orang yang tak memiliki rumah atau yang biasa disebut dengan tunawisma, tidur di jalanan adalah hal yang biasa untuk mereka. Namun, ada saja orang yang berniat jahat pada para tunawisma yang malang ini. Seperti yang dilakukan oleh seorang pria yang sengaja membakar selimut tunawisma yang sedang tidur.

Di lansir dari laman Viral Tab (23/01), seorang pria yang merupakan tersangka pembakaran ini, tertangkap kamera CCTV pada 11 Januari. Dia terlihat berjalan-jalan di taman pada dini hari ketika seorang tunawisma bernama Pak Sun sedang tidur di bangku taman tersebut.

1 dari 2 halaman

Kejadian ini terjadi di Kota Chang'an yang berada di Dongguan, Provinsi Guangdong, Cina Selatan. Menurut laporan polisi, pelaku yang bernama Huang sengaja membakar selimut Pak Sun dengan menggunakan korek api karena bisnisnya tidak berjalan dengan lancar dan dia belum menemukan banyak rongsokan untuk dijual kembali.

Dalam video itu, Pak Sun tidak sadar bahwa selimutnya terbakar karena tidur dengan lelap. Dia baru menyadarinya ketika dua orang petugas patroli berlari dan memadamkan api yang ada di selimutnya. Korban pun terbangun saat itu.

2 dari 2 halaman

Saat polisi menanyakan beberapa hal pada Pak Sun, Huang menghampiri mereka dan berbicara pada petugas. Dia juga memeriksa korban dan pura-pura prihatin dengan hal yang menimpanya. Pak Sun menolak untuk dibawa ke rumah sakit meski mengalami luka-luka lecet akibat terbakar. Dia mengatakan akan pergi sendiri besok. Namun besoknya, polisi masih menemukannya duduk di bangku tersebut.

Pak Sun pun kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Polisi setempat pun memeriksa kamera CCTV dan menemukan bahwa Huang lah yang membakar selimut Pak Sun. Huang pun ditangkap oleh polisi pada hari berikutnya. Dia mengatakan hanya menganggap hal itu sebagai lelucon dan untuk menghibur dirinya yang sedang kesulitan uang. Bagaimana pendapatmu tentang hal ini?

Beri Komentar