© 2019 Https://www.diadona.id /instagram.com/thecatchmeifyoucan
Seorang travel blogger bernama Jessica Nabongo melakukan perjalanan panjang untuk berkeliling dunia. Dia telah mengunjungi 193 negara. Wanita berusia 35 tahun ini dulunya adalah seorang konsultan di Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) yang berada di bawah naungan PBB.
Setelah melancong ke sejumlah negara itu ada satu hal penting yang dia temukan. Hal itu adalah penggunaan plastik sekali pakai di mana-mana. Dilansir dari laman huffpost (16/11), plastik ini meliputi botol plastik, kantong belanja, bungkus jajan dan berbagai macam produk plastik lainnya. Limbah plastik ini bisa ditemukan di hampir semua negara yang Nabongo kunjungi.
Nabongo mengabadikan momen-momen keliling dunianya di akun Instagram miliknya yang bernama @TheCatchMeIfYouCan, di akun itu dia juga menuliskan bahwa plastik adalah salah satu ancaman terbesar untuk hewan, lautan, danau, sungai dan planet yang kita tinggali ini. Hal ini limbah plastik banyak di mana-mana dan plastik juga bahan yang sangat sulit diuraikan oleh alam.
View this post on InstagramA post shared by Jessica (????Jess) Nabongo ???????????????? (@thecatchmeifyoucan) on
Saat ini, sudah ada lebih dari 100 negara di seluruh dunia ini yang sudah melarang dan membatasi pemakaian beberapa barang sekali pakai yang terbuat dari plastik seperti sedotan dan kantong plastik. Bahkan di Afrika, ada 34 negara yang telah memberlakukan undang-undang untuk membatasi limbah kantong plastik.
Benua Afrika nampaknya mengawali gerakan bebas plastik ini. Jalan-jalan di sana sudah bersih dari sampah plastik dan penggunaan kantong plastik memang benar-benar dibatasi di sana. Semoga hal yang sangat baik ini juga segera diikuti oleh negara-negara lainnya terutama di Indonesia. Karena kita bisa menemui sampah dan limbah plastik ini di mana-mana padahal itu bisa berbahaya terutama jika berada di perairan seperti di lautan, bisa mencemari laut dan juga berdampak buruk pada hewan laut, misalnya seperti pada kura-kura.
Jadi, apa yang sudah coba kamu lakukan untuk mengurangi sampah plastik di Bumi?