Sinopsis Film Pelangi Tanpa Warna, Angkat Kisah Istri Pengidap Alzheimer

Reporter : Olivia Lidya Elsanty
Jumat, 18 Februari 2022 12:21
Sinopsis Film Pelangi Tanpa Warna, Angkat Kisah Istri Pengidap Alzheimer
Rano Karno dan Maudy Koesnaedi jadi pemeran utama film ini.

Film bertajuk Pelangi Tanpa Warna akhirnya resmi tayang di bioskop sejak Kamis, 17 Februari 2022, kemarin. Film bergenre keluarga ini diadaptasi dari novel dengan judul sama, karya Mahfrizha Kifani di platform Kwikku.

Film ini disutradarai oleh Indra Gunawan, sedangkan penulis naskah skenarionya adalah Mahfrizha Kifani. Film ini dibintangi oleh dua artis senior di dunia akting yakni Rano Karno dan Maudy Koesnaedi.

1 dari 5 halaman

Film ini mengisahkan menceritakan tentang sebuah keluarga kecil yang awalnya bahagia. Kondisi tersebut langsung berubah karena sang istri mengidap penyakit alzheimer.

Maudy Koesnaedi mengaku ia melakukan riset mendalam demi memainkan peran yang cukup sulit ini. Ia banyak membaca buku terkait penyakit alzheimer, bahkan ia juga sampai berkonsultasi ke dokter.

Lantas, seperti apa sinopsis film Pelangi Tanpa Warna ini? Yuk, simak ulasan selengkapnya.

2 dari 5 halaman

Sinopsis film Pelangi Tanpa Warna

Film Pelangi Tanpa Warna

Awalnya, rumah tangga Fedi Bagaskoro (diperankan Rano Karno) dan Kirana Putri (diperankan Maudy Koesnaedi) terasa bahagia dan penuh rencana indah untuk masa depan. Kehidupan yang harmonis ini mendadak berantakan karena Kirana divonis mengidap alzheimer.

Penyakit tersebut membuat ingatan Kirana terus memudar. Banyak ingatan Kirana yang menghilang, mulai dari hal sepele hingga kenangan indah bersama suami dan anaknya.

3 dari 5 halaman

Kondisi ini membuat keluarga Fedi dan Kirana menjadi penuh ketegangan dan emosi. Kesedihan tak berkesudahan seolah menghantui keluarga ini.

Kesehatan Kirana yang terus menurun membuat kesetiaan dan kesabaran Fedi diuji. Divo Radya Bagaskoro (diperankan Zayyan Sakha), putra mereka pun menyadarai jika situasi keluarganya tidak baik-baik saja.

4 dari 5 halaman

Divo merasakan kesedihan mendalam atas kondisi tersebut, tapi ia tidak bisa melakukan apa-apa. Kondisi semakin sulit karena semua pekerjaan rumah tangga harus diatasi Fedi seorang diri.

Di sisi lain, penyakit tersebut membuat emosi Kirana tidak stabil. Emosi Kirana yang mudah berubah membuat Fedi semakin kerepotan.

Beri Komentar