© Shutterstock.com/enchanted_fairy
Dalam dunia marketing, ada isitilah yang disebut dengan soft launch. Soft launch berkaitan dengan peluncuran brand atau mereka. Seperti kita tahu, sering kali peluncuran atau launching sebuah produk dinantikan banyak orang, terutama mereka yang ngefans dengan brand tersebut.
Banyak hal atau benefit yang bisa didapatkan dari peluncuran sebuah produk. Contohnya seperti peluncuran produk makanan, kamu bisa mencicipnya secara gratis. Atau produk elektronik, saat launching akan ada giveaway secara gratis untuk mereka yang ikut dalam event peluncuran tersebut.
Ada banyak tipe peluncuran yang digunakan oleh beberapa brand, seperti contohnya adalah soft launching. Di sini akan dijelaskan perngertian dari soft launching beserta manfaat dan tujuannya. Yuk disimak guys.
© shutterstock.com
Seperti disebutkan sebelumnya, soft launching merupakan istilah dalam dunia marketing. Soft launching merupakan peluncuran produk, layanan, atau proyek baru dengan cara yang lebih terbatas dan bertahap sebelum peluncuran penuh (grand opening) ke pasar yang lebih luas. Tujuan dari soft launching adalah untuk menguji produk atau layanan dalam skala kecil, mendapatkan feedback awal dari pengguna, dan melakukan penyesuaian yang diperlukan sebelum peluncuran resmi.
Soft launching dapat digunakan di berbagai industri, termasuk teknologi (aplikasi atau perangkat lunak baru), ritel (produk konsumen), dan layanan (restoran atau hotel baru). Ini adalah strategi penting untuk memastikan keberhasilan peluncuran penuh dengan mengurangi risiko dan memaksimalkan peluang kesuksesan.
© shutterstock.com/Nattawit Khomsanit
Seperti disebutkan sebelumnya, salah satu tujuan dari soft launching sebuah produk adalah untuk mendapatkan feedback. Tapi, tujuannya tidak hanya itu lho. Berikut ini adalah beberapa tujuan dari soft launching:
Soft launching memungkinkan perusahaan atau brand untuk menguji produk atau layanan di pasar yang lebih kecil atau dalam kelompok pengguna tertentu. Hal ini juga bertujuan untuk mengumpulkan data tentang penerimaan pasar, perilaku konsumen, serta potensi masalah.
Soft launching juga bisa memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi masalah teknis atau operasional sebelum peluncuran besar-besaran. Menyelesaikan bug atau kekurangan yang ditemukan oleh pengguna awal juga menjadi tujuan soft launching.
Mendapatkan umpan balik langsung atau feedback dari pengguna awal tentang pengalaman mereka dengan produk atau layanan juga menjadi tujuan dari sfot launching.
Nantinya feedback tersebut digunakan untuk melakukan penyesuaian dan peningkatan produk.
Soft launching juga mampu mengoptimalkan proses internal, seperti logistik, layanan pelanggan, dan dukungan teknis berdasarkan pengalaman yang didapat. Memastikan bahwa semua aspek operasional berjalan lancar sebelum peluncuran resmi atau grand opening.
Soft launching juga dimanfaatkan untuk membangun kesadaran dan antusiasme di antara pengguna awal yang kemudian dapat membantu menyebarkan informasi positif tentang produk atau layanan. Hal ini juga bisa menciptakan " buzz" di pasar dengan melibatkan influencer atau pelanggan setia.
Soft launching juga efektif dalam menguji strategi pemasaran dan periklanan dalam skala kecil untuk melihat apa yang paling efektif. Menyesuaikan kampanye pemasaran berdasarkan hasil dan respons selama soft launching.
Mengurangi risiko kegagalan dengan meluncurkan produk secara bertahap dan memperbaiki masalah sebelum skala besar juga menjadi tujuan sebuah soft launching. Membatasi dampak negatif yang mungkin terjadi jika produk atau layanan tidak diterima dengan baik pada tahap awal.
© shutterstock.com
Ada banyak manfaat yang didapat sebuah brand dari sebuah soft launching. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari soft launching:
Soft launching memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan di pasar yang lebih kecil atau dalam kelompok pengguna tertentu. Ini membantu mengukur minat dan penerimaan awal dari target audiens.
Melalui soft launching, perusahaan dapat mengidentifikasi masalah teknis atau operasional sejak dini. Ini memberikan kesempatan untuk memperbaiki bug atau kekurangan sebelum peluncuran besar-besaran.
Umpan balik langsung dari pengguna awal sangat berharga untuk memahami pengalaman pengguna dan persepsi terhadap produk atau layanan. Perusahaan dapat menggunakan umpan balik ini untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan.
Soft launching memungkinkan perusahaan untuk menguji dan mengoptimalkan proses internal seperti logistik, layanan pelanggan, dan dukungan teknis. Ini memastikan bahwa semua aspek operasional berjalan lancar sebelum peluncuran resmi.
Menguji strategi pemasaran dalam skala kecil membantu perusahaan untuk melihat efektivitas kampanye pemasaran dan periklanan. Hasil pengujian ini dapat digunakan untuk menyesuaikan strategi pemasaran sebelum peluncuran penuh.
Soft launching dapat digunakan untuk membangun kesadaran dan antusiasme di antara pengguna awal. Pengguna yang puas dapat menjadi duta merek yang membantu menyebarkan informasi positif tentang produk atau layanan.
Dengan memperbaiki masalah dan mengoptimalkan produk atau layanan berdasarkan umpan balik awal, perusahaan dapat memastikan pengalaman pengguna yang lebih baik saat peluncuran penuh.
Soft launching membantu perusahaan memahami preferensi, kebutuhan, dan perilaku konsumen secara lebih mendalam. Informasi ini dapat digunakan untuk menyesuaikan produk atau layanan agar lebih sesuai dengan target pasar.
Menggunakan data dan umpan balik dari soft launching dapat meningkatkan kepercayaan diri perusahaan dalam produk atau layanan baru mereka. Ini memastikan bahwa mereka lebih siap dan yakin saat melakukan peluncuran penuh.
© shutterstock.com/Hadrian
Jika ada soft, maka ada hard. Soft launching memiliki perbedaan yang jelas dengan hard launching. Berikut ini adalah perbedaan dari soft launching dan hard launching:
1. Soft launching dilakukan dalam skala kecil, biasanya terbatas pada pasar atau kelompok pengguna tertentu. Sedangkan hard launching dilakukan dalam skala besar, langsung ke seluruh pasar atau audiens target.
2. Tujuan dari soft launching yaitu untuk menguji produk atau layanan dalam lingkungan nyata, mengidentifikasi masalah, dan melakukan penyesuaian sebelum peluncuran penuh. Sedangkan hard launching bertujuan untuk memperkenalkan produk atau layanan secara resmi ke pasar dengan dampak besar.
3. Soft launching memiliki risiko kegagalan yang lebih rendah karena disasar pada target audiens yang lebih kecil. Sedangkan hard launch berisiko lebih tinggi karena tidak ada kesempatan untuk melakukan penyesuaian berdasarkan umpan balik awal.
4. Dalam prakteknya, soft launching dilakukan dengan sedikit atau tanpa kampanye pemasaran besar-besaran. Hal ini tentu berbeda dengan hard launching yang melibatkan kampanye pemasaran besar-besaran dengan iklan, promosi, serta acara peluncuran.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui dari sebuah soft launching. Semoga membantu ya Diazens.
