©ist
Nama Desy Ratnasari dikenal sebagai artis tenar. Puluhan judul sinetron dibintanginya, termasuk belasan film dan FTV. Perempuan yang lahir 12 Desember 1973 tersebut juga menjadi penyanyi dengan 10 album. Lagu Tenda Biru, adalah salah satu lagunya yang terkenal hingga kini.
Kariernya di dunia hiburan dimulai sejak berumur 14 tahun saat dirinya berhasil menjadi runner up Gadis Sampul tahun 1987. Menempuh masa sekolah menengah di SMAN 3 Sukabumi, Desy sempat juga lho bersekolah di SMAN 1 Padang untuk mengikuti Ebtanas saat syuting sinetron Sengsara Membawa Nikmat.
Kariernya di dunia hiburan meroket di tahun 90-an, membuat dia dijuluki sebagai Ratu Sinetron. Nggak hanya berbakat, Desy Ratnasari juga dikenal cerdas. Dia mendapatkan gelar Psikologi dari Universitas Katolik Atma Jaya di tahun 2002.
Selanjutnya, Desy meneruskan pendidikan dengan mengambil S2 Psikologi Terapan dari UI di tahun 2005, dan lulus dari Magister Psikologi Profesi dengan predikat cum laude dari Universitas Katolik Atma Jaya pada 2010. Ilmunya diterapkan dengan menjadi dosen di Universitas Katolik Atma Jaya di tahun 2012 hingga 2015.
Karier politiknya dimulai saat Desy terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional di tahun 2014.
Di tahun 2014, Desy Ratnasari lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019 Dapil Jawa Barat IV. Di masa bakti tersebut, Desy bertugas di Komisi VIII yang membidangi agama, sosial dan pemberdayaan perempuan.
Di periode selanjutnya, Di Dapil IV (Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi) artis dari PAN Desy mengantongi 86.450 suara tahun 2019 di Dapil IV (Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi) dan mengantarkannya kembali ke Senayan. Dia bertugas sebagai anggota komisi X yang membidangi pendidikan, budaya dan olahraga. Akhir tahun lau, Desy pindah ke Komisi I DPR yang membidangi informasi, pertahanan dan luar negeri.
Nggak hanya duduk di kursi parlemen, Desy Ratnasari juga dipercaya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Provinsi Jawa Barat untuk tahun 2020 - 2025. Desy terpilih dalam Musyawarah Wilayah DPW Jawa Barat. Dia menyatakan siap bertarung kembali dalam panggung politik 2025 nanti.
Dalam suatu kesempatan, Desy mengungkapkan keputusannya untuk nyaleg lagi agar bisa bermanfaat untuk masyarakat. Dia selalu mengingat pesan mendiang ibunya untuk tak menyia-nyiakan kesempatan membantu orang.
“ Ibu saya menyampaikan, ketika diberi kesempatan berbuat baik, jangan dilewatkan,” ucap perempuan 50 tahun tersebut.
Banyak hal yang menjadi perhatian Desy selama mengemban amanah sebagai wakil rakyat. Termasuk di antaranya tentang isu kekerasan seksual di masyarakat.
Saat membahas Penyusunan RUU tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, Desy menyoroti belum adanya program rehabilitasi bagi korban kekerasan seksual. Menurutnya, selama ini masih hanya ada program pendampingan korban atau saksi saat di penyidikan atau pengadilan.
Terkait dengan rehabilitasi, Desy lebih senang kalau program ini melibatkan masyarakat. Bahkan keterlibatan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang bisa memitigasi terjadinya kekerasan seksual secara dini sebagai bentuk awareness bagi masyarakat.
Desy menyebut ada banyak faktor mengapa kekerasan seksual masih banyak terjadi. Contohnya penegakan hukum yang belum maksimal, sampai pemulihan korban yang tak optimal. Ini mengakibatkan korban nggak bisa lepas dari stigma dan stereotip masyarakat yang kerap menilai bahwa seseorang menjadi korban karena berperilaku genit dan berpakaian minim.
Desy nggak setuju dengan sikap menyalahkan yang kerap terjadi pada perempuan korban pelecehan. Menurutnya daripada saling menyalahkan, lebih baik memposisikan dan mengubah paradigma berpikir sehingga setiap orang mengintropeksi diri, menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Menurutnya, terminologi atau definisi pelecehan seksual perlu dipahami bersama. Semua definisi past berawal dari pengalaman subjektif korban yang diramu menjadi sesuatu yang objektif dan menjadi normal dalam sebuah UU, seperti suitan, meraba atau memeluk.
Trus dalam Penyusunan RUU Larangan Minuman Beralkohol, Desy juga menyoroti pembatasan terkait cukai dan hal lain terkait rehabilitasi yang tak hanya mengacu pada kesehatan, tapi juga aspek sosial dan psikologi bagi mereka yang kecanduan.
Selain berjuang di Senayan, Desy saat ini juga masih aktif berkarya di layar kaca lho!