© Https://www.shutterstock.com/g/PRImageFactory
Apakah saat seorang perempuan memutuskan untuk menikah, dia otomatis menjadi seorang ibu rumah tangga? Biasanya berbagai tugas di rumah seperti memasak, mencuci pakaian, menyapu, membersihkan rumah dan berbagai hal lainnya dikerjakan oleh ibu rumah tangga.
Ada pula yang terlalu sibuk bekerja dan lebih memilih jasa pembantu rumah tangga. Ada pula suami yang mau membantu istri mengerjakan pekerjaan rumah bersama. Namun, pria asal Kota New York, Amerika Serikat ini punya cara yang sangat unik sekali agar istrinya mau menjadi ibu rumah tangga.
Dilansir dari businessinsider.com (30/06), awalnya istrinya bekerja di luar rumah. Namun, suaminya memintanya untuk berhenti kerja dan jadi ibu rumah tangga saja setelah mereka dikaruniai anak.
Sang istri yang bernama Petro ini akhirnya mau menuruti permintaan suaminya tetapi dia minta bayaran pada suaminya tiap melakukan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, termasuk juga pekerjaan mengurus anak mereka dan membersihkan rumah.
Petro pun meminta bayaran sebesar USD 15 per jam atau yang setara dengan Rp213 ribu per jam. Menurutnya bayaran itu lebih baik daripada mereka harus membayar seorang pengasuh untuk mengurus anaknya.
Sistem pembayarannya pun dilakukan dengan cara sederhana yaitu menghitung berapa jam dia bekerja setiap minggu dan jumlah itu pun akan dikalikan dengan tarif bayarannya tiap jam.
Namun, semua tak berjalan sesuai rencana karena ternyata waktu delapan jam per hari tak cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan rumah dan mengurus anak. Dia pun kemudian minta kenaikan gaji pada suaminya karena tugasnya begitu banyak dan suaminya mengabulkan hal itu.
Tak berselang lama kemudian, suaminya ternyata kehilangan pekerjaannya. Akhirnya dia dan suaminya pun harus berganti peran. Dia pun kembali bekerja menjadi seorang penulis dan suaminya yang mengurus anak dan rumah.
Setelah terbiasa menjadi ibu rumah tangga yang harus mengerjakan banyak hal, Petro pun jadi terbiasa untuk multitasking dalam mengerjakan pekerjaannya. Dia pun bisa mendapatkan kenaikan gaji karena kemampuannya yang meningkat tersebut.
Setelah berganti peran, suaminya pun menyadari bahwa menjadi ibu rumah tangga bukanlah pekerjaan yang mudah. Suaminya pun kemudian mendapatkan pekerjaannya kembali. Mereka berdua kembali bekerja dan menyewa seorang pengasuh profesional untuk mengurus anaknya.
Menjadi ibu rumah tangga yang harus merawat anak dan mengurus rumah sendirian memang bukanlah hal yang mudah ya. Gimana nih keluh kesah para ibu?