Sudah Belasan Tahun Menanti Anak, Ibu Pemulung Ini Jadi Korban Tabrak Lari dan Keguguran

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Selasa, 29 September 2020 20:27
Sudah Belasan Tahun Menanti Anak, Ibu Pemulung Ini Jadi Korban Tabrak Lari dan Keguguran
Ya ampuuun.

Setiap orangtua selalu menantikan kehadiran sosok lain di dalam rumah tangganya, yaitu momongan. Ada yang baru menikah langsung punya anak, namun di satu sisi ada yang harus menantikan bertahun-tahun. Bagi orangtua, anak adalah segalanya.

 

1 dari 4 halaman

Tapi di Solo, melansir dari Berita Solo, ada sepasang kakasih pemulung yang harus kehilangan anaknya yang masih dalam penantian. Ia adalah Duri (55) dan Munipah (48). Munipah tengah hamil kembar, tapi ia menjadi korban tabrak lari di Jl Piere Tendean, Nusukan, Solo, dan keguguran.

Sungguh sedih kedua pasangan suami istri tersebut. Sudah 15 tahun padahal mereka menantikan kehadiran anak. Lebih-lebih lagi, Munipah sebenarnya bakal lahiran tiga hari lagi. Tapi sebelum hari kelahiran, Munipah malah jadi korban tabrak lari dan keguguran.

 

2 dari 4 halaman

Kisah ini bermula ketika keduanya hendak pulang ke gubuk mereka di saat azan Subuh tiba. Namun tiba-tiba di tengah jalan sebuah mobil berwarna hitam melintas dan Munipah pun tertabrak hingga terseret.

" Kurang tiga hari istri saya melahirkan, namun Gusti berkehendak lain. Dua anak kembar laki-laki saya meninggal dunia beberapa saat sesuai kecelakaan," jelas Duri.

Sang istri pun akhirnya dibawa ke rumah sakit. Bahkan ketika dirawat di rumah sakit, Duri tak punya banyak uang. Namun untung pihak rumah sakit baik. Mereka malah diberi uang untuk makan.

 

3 dari 4 halaman

" Saat di rumah sakit, saya cuma bawa uang Rp 5.000,. Saya sangat lapar sekali, saya juga ingin membelikan istri saya minuman. Tetapi tidak bisam saya sempat ditanyai dokter apa sudah makan. Ya saya menjawab belum, lalu saya diberi uang untuk makan."

Meski istri Duri telah menjadi korban lari, ditambah lagi telah kehilangan kedua anaknya yang masih dalam kandungan, Duri tak berniat sedikitpun untuk melaporkan ke pihak kepolisian.

Ia hanya ingin pelaku datang meminta maaf atau sekadar memberi tali asih. Meski demikian, syukurlah masih ada orang-orang yang memberi Duri bantuan. Bahkan Pemerintah Kelurahan Nusukan sudah berkunjung.

 

Beri Komentar