© Her
Belakangan ini suhu dingin di Indonesia trending di Twitter. Banyak yang sempat heran dengan daerah tempat tinggalnya yang biasanya panas tapi justru terasa dingin, misalnya Jakarta, Bekasi, Surabaya dan sebagainya. Sebenarnya kenapa ya?
Banyak netizen yang mengaku bingung dengan dinginnya udara di malam hari meski tidak hujan. Tapi sebenarnya hal ini bukanlah fenomena yang aneh, kok guys. Mengutip dari berbagai sumber, hal ini terbilang wajar yang diungkapkan langsung Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Beberapa hari belakangan kamu merasakan suhu dingin kan? Ternyata fenomena ini disebut dengan bediding. Kondisi ini menyebabkan udara di malam sampai pagi hari menjadi lebih dingin dari biasanya.
Nah, fenomena yang disebut bediding ini kata BMKG wajar kok guys. Hal ini diungkapkan langsung oleh Teguh Tri Susanto, Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda, Surabaya. Teguh bilang, fenomena ini memang biasa terjadi ketika memasuki musim kemarau.
" Bediding adalah kondisi di mana udara pada malam hari hingga pagi terasa lebih dingin dari biasanya. Hal ini termasuk yang wajar dan normal terjadi pada saat musim kemarau," ungkap Teguh.
Bediding ini juga bisa terjadi karena radiasi matahari sampai ke bumi pada malam hari adalah nol. Sehingga, energi gelombang panjang yang dipancarkan bumi bisa menghangatkan permukaan bumi.
Jadi, saat awan tidak tampak, energi ini lepas bebas ke angkasa tanpa ada yang harus dipantulkan ke bumi. Inilah yang menyebabkan udara terasa dingin belakangan ini.
Suhu adalah suatu besaran yang menunjukkan derajat panas dingin suatu benda. Udara dingin yang kamu rasakan belakangan ini menandakan kalau musim kemarau akan berada di puncaknya, seperti yang diungkapkan Hary T Djatmiko, Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG.
" Fenomena suhu udara dingin merupakan fenomena alamiah yang biasa terjadi di bulan puncak musim kemarau pada Juli hingga Agustus," ungkap Hary dilansir dari berbagai sumber.
Selain itu, hawa dingin ini juga diduga karena kandungan uap atmosfer yang cukup sedikit belakangan ini. Sedikitnya kandungan uap ini bisa dilihat dari tutupan awan yang tidak signifikan. Padahal, menurut Hary, uap dan air adalah zat yang cukup efektif untuk menyimpan energi panas.
Saat uap air ini sedikit, maka energi radiasi yang dilepaskan bumi ke angkasa pada malam hari jadi tidak tersimpan di atmosfer bumi. Sehingga, energi yang dipakai untuk meningkatkan suhu di atmosfer jadi tidak signifikan.
Ternyata karena iniloh, udara di Indonesia saat malam hari jadi terasa lebih dingin daripada musim hujan atau musim kemarau. Kondisi suhu lebih rendah ini juga membuat panas matahari lebih banyak terbuang ke angkasa.
Masih ada penyebab lain udara dingin di Indonesia guys. Kali ini berhubungan dengan negara tetangga, Australia. Di Australia sana, pada bulan Juli merupakan musim dingin.
Hal ini menyebabkan massa udara yang ada di Negara Kangguru itu menjadi dingin dan kering. Nah, kondisi di Australia ini membuat pergerakan massa udara ke Indonesia yang disebut sebagai Monsoon Dingin Australia.
Suhu dingin yang sudah terjadi selama satu minggu ini akan berada di puncaknya sampai awal September nanti guys. Jadi, jaga kondisimu tetap fit dan bugar ya dalam menyikapi udara dingin ini. Jangan boros air juga guys, kita mau mencapai puncak musim kemarau loh!