Tak Ada Lagi Keluarga, Mbah Paikem Harus Bertahan Hidup Sendirian dengan Ngesot

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Jumat, 21 Mei 2021 09:39
Tak Ada Lagi Keluarga, Mbah Paikem Harus Bertahan Hidup Sendirian dengan Ngesot
Ya ampun, kasihan sekali.

Semua orang pasti ingin hidup dengan tenang dan damai ketika sudah mencapai usia senja. Bercengrama dengan anak-anak, cucu-cucu, dan juga cicit. Namun, ternyata masih banyak para lansia yang memiliki keadaan sebaliknya.

Ada yang hidup dengan serba kekurangan di usia senja, bahkan tak ada sanak saudara.

 

1 dari 3 halaman

Mbah Paikem

Seperti Mbah Paikem ini. Usianya sudah lebih dari 90 tahun. Namun di usianya yang sudah mencapai kepala 9 ini, Mbah Paikem hanya tinggal sendirian di gubuk tuanya. Suami anaknya sudah meninggal dunia. Mbah Paikem pun mau tak mau harus bertahan hidup sendirian.

Mbah Paikem sendiri ternyata memiliki kekurangan fisik. Lutut kaki kanannya cacat tiga puluh lalu karena terjatuh dari atas pekarangan. Untuk bergerak berpindah tempat ke sana dan ke sini, Mbah Paikem hanya bisa mengesot.

 

2 dari 3 halaman

Mbah Paikem

Meski demikian, Mbah Paikem tetap semangat untuk bertahan hidup. Kegiatannya sehari-hari adalah berkebun dan mencari kayu bakar. Bahkan dengan kekurangan fisiknya tersebut, Mbah Paikem masih membersihkan rumah tuanya, peninggalan suami tercinta yang sudah rapuh.

Karena ngesot agar bisa berpindah tempat, Mbah Paikem menggunakan karung beras sebagai alas agar tidak kotor. Entah itu ke ladang, membersihkan rumah, bahkan sampai bercocok tanam.

Mbah Paikem hidup dikelilingi oleh orang baik. Sehari-hari mereka memberikan Mbah Paikem bantuan untuk makan.

 

Beri Komentar