Tak Bisa Lihat, Nek Siyah Berjuang Hidup Jadi Tukang Pijat dengan Bayaran Seikhlasnya

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Selasa, 23 November 2021 09:53
Tak Bisa Lihat, Nek Siyah Berjuang Hidup Jadi Tukang Pijat dengan Bayaran Seikhlasnya
Nenek Siyah pun hidup sebatang kara di usianya yang sudah senja.

Hidup ini memang penuh dengan perjuangan. Namun ketika sudah memasuki usia senja, biasanya yang dilakukan menikmati masa hidup dengan orang-orang terdekat dan tersayang. Meskipun pada kenyataannya, masih banyak lansia yang bekerja keras hanya demi bertahan hidup.

 

1 dari 4 halaman

Nenek Maksiyah

Seperti Nenek Maksiyah ini. Umurnya sudah 74 tahun. Namun di usianya yang sudah tua renta ini, beliau masih berjuang bekerja ke sana ke mari untuk bertahan hidup. Beliau hidup dalam kelaparan dan keterbatasan.

 

2 dari 4 halaman

Nenek Maksiyah sudah hidup sebatang kara. Ditambah lagi, sejak 10 tahun lalu, Nenek Maksiyah sudah mengalami kebutaan pada kedua matanya. Ke sana ke mari Nenek Maksiyah mengandalkan panca indranya yang lain dan sebuah kayu.

Untuk bertahan hidup, Nenek Maksiyah menjadi tukang pijat panggilan. Namun beliau jarang sekali mendapatkan pelanggan. Dalam seminggu bahkan dirinya bisa hanya mendapatkan satu panggilan pijat. Ditambah lagi, bayarannya pun seikhlasnya.

 

3 dari 4 halaman

Nenek Maksiyah

Makanya, Nenek Maksiyah sering kali hidup dalam kelaparan. Syukur, kadang ada tetangga yang memberikannya nasi. Ketika berjalan, Nenek Maksiyah sering menabrak sesuatu di depannya karena kayunya sederhana dan kurang panjang.

Beri Komentar