Tak Ingin Mengemis, Kakek Ini Pilih Berjualan Timun Demi Bertahan Hidup Meski Sering Sesak Napas

Reporter : Devi Puspitasari
Jumat, 28 Agustus 2020 11:17
Tak Ingin Mengemis, Kakek Ini Pilih Berjualan Timun Demi Bertahan Hidup Meski Sering Sesak Napas
Abah seringkali sesak napas karena kelelahan.

Tetap berjuang mengais rezeki di usia senja semangat dilakukan oleh seorang kakek yang akrab disapa Abah Musa atau Abah Ucok. Meski sering sesak napas, kakek berusia 78 tahun ini memilih berjualan timun karena tak ingin mengemis dan membebani anak-anaknya.

Kisah abah ini dibagikan oleh akun Instagram @partners_in_goodness. Berikut kisah selengkapnya dari abah.

1 dari 4 halaman

      Lihat postingan ini di Instagram      

Sebuah kiriman dibagikan oleh ???????? PING (@partners_in_goodness) pada

Melansir dari akun itu, Abah Musa atau Abah Ucok setiap harinya berjualan timun untuk menyambung hidup. Biasanya, beliau berkeliling menjajakan daganganya sejauh 15 kilometer dengan sepeda sewaan.

Hal ini dilakukan abah karena keadaanya yang sering sesak napas dan sudah renta sehingga memilih menyewa sepeda daripada memikul dagangannya. Abah sendiri menyewa sepeda itu seharga Rp. 20 ribu perharinya.

2 dari 4 halaman

Sering Sesak Napas

Abah Musa

Timun-timun dagangan Abah dijualnya sebesar Rp. 2 ribu atau Rp. 3 ribu per bungkusnya. Meski berkeliling seharian, penghasilan abah tak pernah lebih dari Rp. 30 ribu per harinya. Penghasilan abah ini pun biasanya hanya cukup untuk makan sekali sehari karena terpotong modal dan biaya sewa sepeda.

Di usianya yang sudah menginjak 78 tahun, abah memiliki penyakit sesak napas. Biasanya, bila kelelahan penyakit abah ini akan kambuh dan beliau seringkali harus rehat sejenak. Selain itu, kaki abah yang sudah renta juga mudah membuatnya kelelahan.

3 dari 4 halaman

Tak Ingin Membebani Anak dan Mengemis

Abah Musa

Abah Musa saat ini tinggal di Kampung Cecender RT. 02/ RW. 01, Desa Sumber Reja, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi. Tak sendiri, abah tinggal bersama kedua anaknya. Salah satu anak beliau berjualan siomay dan lainnya menderita stroke.

Abah sendiri tak ingin membebani kedua anaknya sehingga memutuskan tetap berjualan. Selain itu beliau juga tak ingin mengemis pada orang lain.

Beri Komentar