Tak Ingin Repotkan Anak, Nenek Sundarmi Berjuang Hidup Sendiri dengan Jualan Jamu Gendong

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Jumat, 19 Maret 2021 18:50
Tak Ingin Repotkan Anak, Nenek Sundarmi Berjuang Hidup Sendiri dengan Jualan Jamu Gendong
Sedihnya...

Ketika sudah mencapai usia senja, biasanya seseoarng akan tinggal menghabiskan waktunya dengan bersantai dan menikmatinya dengan orang-orang terdekat, bukan? Namun nyataya masih ada nenek dan kakek yang harus masih berjuang mencari nafkah meskipun tubuh dan fungsinya tak seperti muda dulu.

Seperti kisah Nenek Siti Sundarmi ini. Kisahnya begitu membuat haru di usianya yang sudah tua ini.

1 dari 3 halaman

Nenek Sundarmi

Nenek Siti Sundarmi biasanya dipanggil Mbah Siti Gong. Mbah Sundarmi sudah berjualan jamu selama 50 tahun. Itu pun dulu dia memulai pekerjaan ini karena suaminya sempat mengalami stroke. Namun, tak lama setelah Mbah Sundarmi berjualan jamu gendong, suaminya meninggal dunia. Mbah Sundarmi pun sejak itu berjuang seorang diri demi memenuhi kebutuhan keluarga.

Setiap hari, Mbah Sundarmi sudah harus bangun pagi-pagi sekali untuk membuat jamu. Tentu sebagai seorang muslim Mbah Sundarmi tak lupa salat subuh. Setelah itu, Mbah langsung berkeliling jualan jamu. Sebenarnya Mbah Sundarmi punya anak, namun anaknya hanyalah seorang buruh serabutan. Ia tak mau merepotkan anaknya.

 

2 dari 3 halaman

Nenek Sundarmi

Mbah Sundarmi harus berjalan sejauh 30 km ke Pasar Genuk, Semarang, sambil menggendong jamu-jamunya di kendil dengan kain di punggung. Terkadang ketika pulang, syukur ada tetangga yang menawari Mbah Sundarmi untuk dibonceng. Kemudian, di rumah sederhananya Mbah Sundarmi beristirahat yang sempat direnovasi oleh pemerintah.

Kehidupan begitu sulit, pandemi membuat segalanya lebih sulit. Sejak pandemi, jamu tak laku sebanyak seperti biasanya. Meski demikian, Mbah Sundarmi tetap bersyukur dengan keadaannya. Kadang ada orang yang memberikan uang lebih ketika membeli jamunya. Mbah Sundarmi juga pun kadang memberikan jamu lebih kepada pembelinya.

3 dari 3 halaman

Link Berdonasi

Untuk makan sehari-hari, Mbah Sundarmi terkadang diberi oleh anaknya yang tinggal di dekat rumah. Kadang juga beli di Pasar Genuk sekalian ketika pulang.

Ketika merasa punya rezeki lebih, Mbah Sundarimi selalu membagikan jamunya kepada para lansia lain, dan juga bersedekah. Duh, kalian orang-orang baik, jika juga ingin membantu Mbah Sundarmi, bisa klik link ini ya!

Terima kasih orang-orang baik!

Beri Komentar