© Smartcitiesworld.net
Seperti halnya kehidupan, kematian adalah takdir. Kita nggak tahu kapan napas berakhir itu akan terjadi. Bisa jadi tahun depan, besok, bahkan nanti.
Bahkan ketika di dalam perjalanan yang tenang-tenang saja, kematian bisa saja menghampiri begitu saja. Dilansir dari Merdeka.com, begitulah yang terjadi pada seorang pria berumur 58 tahun yang berinisial MPR.
Di dekat Pos Lantas Angke, ada seorang pria yang menaiki angkot Sanudin (sang supir) dengan rute Cengkareng, Jakarta Barat, pada hari Rabu tanggal 11 Maret lalu. Sanudin bercerita bahwa pria tersebut ingin pergi ke Jembatan Dua, Tambora.
Namun ketika dikit lagi mencapai lampu lalu lintas Jembatan Dua pria tersebut tiba-tiba ambruk terjatuh dari tempat duduk. Sanudin pun berhenti dan mencoba untuk membangun-bangunkannya. Namun, pria terebut nggak juga kunjung bangun. Napas pun juga nggak ada.
Sanudin pun panik bukan main. Maka Sanudin pun pergi ke Polsek Tambora dengan korban di mobilnya dan melaporkan kejadian ini.
Kapolsek Tambora Kompol Iver Son Manossoh pun membenarnkan kejadian itu. Ia menerangka bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul setengah sepuluh Rabu siang.
Diduga, pria tersebut meninggal karena serangjan jantung yang tiba-tiba. Setelah diperika oleh kepolisian setempat, jenazah pria tersebut pun dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk mengetahui kejelasan lebih lanjut.
Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan, ya. Aamiin.