Tak Kunjung Dimakamkan, Jenazah Wanita Ini Melahirkan dalam Peti Mati

Reporter : Mila
Minggu, 26 Januari 2020 12:00
Tak Kunjung Dimakamkan, Jenazah Wanita Ini Melahirkan dalam Peti Mati
Meskipun terdengar aneh, namun ada penjelasan medisnya.

Pada tahun 2018 silam sebuah kejadian mengejutkan terjadi di desa Mthyisi, Provinsi Cape Timur, Afrika Selatan. Kejadian ini bermula ketika seorang wanita bernama Nomveliso Nomasonto Mdoyi berusia 33 tahun mengeluh kesulitan bernapas sepulang bekerja. Tidak jelas penyakit apa yang ia alami, tetapi beberapa hari kemudian ia dinyatakan meninggal dunia. Selain meninggalkan 5 anak, kematian Nomveliso juga membuat keluarganya terkejut sekaligus sedih.

1 dari 3 halaman

Kemudian, keluarga membawa jenazahnya ke penyelenggara pemakaman untuk mempersiapkan pemakaman. Tak kunjung dikebumikan, jenazah Nomveliso biarkan di rumah duka selama 10 hari.

Setelah itu, seorang staf di rumah duka terkejut menemukan bahwa jenazah Nomveliso melahirkan seorang bayi di peti mati.

" Ketika staf kami membawa mayat dari baki ke peti mati untuk persiapan pemakaman, ia menemukan bayi yang baru lahir di antara kedua kaki jenazah," ujar Fundile Makalana, pemilik rumah duka Lindokuhle Funeral

" Saya telah bekerja selama 20 tahun namun belum pernah melihat hal semacam ini terjadi," sambung staf rumah duka tersebut.

2 dari 3 halaman

Tak hanya membuat terkejut pihak rumah duka, fenomena langka ini juga membuat Mandzala Mdoyi (76), ibu Nomveliso syok dan panik.

" Saya berusia 70 tahun, tetapi belum pernah mendengar kasus semacam ini," akuinya.

" Mengapa terjadi pada putri saya, saya baru menerima kabar putri saya meninggal, tapi saya juga memiliki cucu yang meninggal, saya berdoa semoga semua yang terjadi bisa dijelaskan," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Menurut penelitian, fenomena semacam ini ternyata bisa dijelaskan. Fenomena ini biasa disebut ekstrusi janin postmortem.

Melansir Medicaldaily (24/1). wanita masih bisa melahirkan ketika mati karena proses pembusukan, jaringan tubuh manusia kehilangan oksigen dan sejumlah gas seperti karbon dioksida dan metana yang keluar dari tubuh. Tak hanya itu, jaringan tubuh melemah oleh enoenzim yang dihasilkan bakteri. Difusi gas yang berlebihan ke dalam jaringan tubuh yang melemah mengakibatkan seluruh anggota tubuh membengkak 2-5 hari setelah kematian.

Pasca kejadian tersebut, tubuh Nomveliso dan anaknya segera dikremasi.

Beri Komentar