© Merdeka.com
Nenek Sukiyah merupakan seorang warga yang tinggal di Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Perempuan yang diperkirakan berusia 50 tahun ini, diketahui hidup sebatang kara usai ditinggal mati oleh ibunya. Tak hanya itu, saudara perempuannya pun telah pindah ke Banjarnegara dan tak pernah berkomunikasi lagi dengannya.
Dilansir dari Suar (24/01), nenek Sukiyah ternyata telah mengalami kebutaan sejak kecil. Sang paman mengungkapkan bahwa beberapa tahun berikutnya, nenek Sukiyah mulai bertingkah aneh dan jadi pendiam. Ia mulai mengurung diri dan enggan bersosialisasi.
Sepeninggal ibunya, nenek Sukiyah sempat tidur di teras. Beruntungnya, tetangga masih mempedulikan nenek ini dengan selalu memasukkan nenek ini ke dalam rumah manakala malam menjelang.
Dilansir dari Merdeka (27/01), beberapa saat lalu relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang ada di Salatiga mendatangi tempat tinggal nenek Sukiyah. Dari penelusuran, nenek Sukiyah diketahui bertahan hidup hanya dari bantuan tetangga. Di rumah berukuran 3x6 meter inilah, ia melakukan semua aktivitasnya.
Bagian yang mengejutkan ialah rambut nenek Sukiyah telah mencapai panjang 1,5 meter dengan kondisi yang sudah menggimbal karena tidak pernah keramas. Mengetahui hal tersebut, relawan segera membujuk nenek Sukiyah untuk memotong rambutnya. Butuh waktu sekitar 20 menit untuk memotong rambut gimbal yang telah menjadi sarang hewan tersebut.
Tak hanya memotong rambut sang nenek, para relawan juga mengantarkan nenek Sukiyah ke panti sosial untuk mendapatkan perawatan selama 3 bulan. Bahkan pihak relawan juga membersihkan rumah tersebut, agar nantinya layak untuk ditinggali.