Tak Punya Gadget Buat Kelas Online, Ayah Ini Belikan Ponsel Anaknya dari Uang Hasil Kerja di Penjara

Reporter : Devi Puspitasari
Rabu, 2 September 2020 08:55
Tak Punya Gadget Buat Kelas Online, Ayah Ini Belikan Ponsel Anaknya dari Uang Hasil Kerja di Penjara
Setelah 15 tahun dipenjara, ayah ini sedih melihat putrinya kesusahan karena tak memiliki handphone buat ikuti kelas online.

Banyak yang mengatakan kasih orang tua sepanjang jalan pada anaknya. Hal ini memang bukan hanya sekadar ungkapan semata. Seperti halnya yang dilakukan seorang ayah yang juga seorang mantan narapidana asal India ini.

Sedih melihat sang anak kesusahan mengikuti kelas online karena tak memiliki smartphone, ia pun membelikan anaknya handphone dari uang hasil kerjanya selama di penjara.

1 dari 4 halaman

Dipenjara selama 15 Tahun

Ilustrasi Laptop

Melansir dari India Times, awalnya Anand Nageshiya merasa bahagia karena bisa kembali ke rumahnya setelah 15 tahun di penjara. Terlebih, ia bisa bertemu dengan putrinya Yamini yang dulunya masih berumur satu tahun saat dirinya dijebloskan dalam penjara.

Anand sendiri dipenjara karena membunuh pamannya akibat perselisihan pada tahun 2005. Tapi, saat pulang pria asal India ini merasa sedih melihat kenyataan bahwa putri semata wayangnya kesusahan mengikuti kelas online karena tak memiliki gadget.

2 dari 4 halaman

Membelikan Handphone dari Uang Hasil Penjara

Yamini saat ini duduk di kelas 12 sekolah negeri. Sama halnya dengan kebanyakan sekolah, sekolah tempat gadis ini menimba ilmu juga menerapkan pembelajaran secara online akibat pandemi.

Tak tega melihat keadaan sang anak, Anand kemudian membelikan smartphone untuknya dari uang yang ia dapatkan selama di penjara. Memang, dalam penjara di India tahanan bisa mendapatkan uang atau upah dari bekerja, yang dilakukan secara sukarela atau sebagai bagian dari hukuman mereka.

3 dari 4 halaman

Mendukung Cita-Cita Putrinya

Ayah belikan smartphone putrinya dari uang hasil penjara

" Saya merasa terenyuh saat putri saya mengatakan bahwa dia tak memiliki perangkat apa pun untuk mengikuti kelas online. Ia ingin menjadi seorang dokter dan memberikan pengabdiannya pada kemanusiaan dengan bergabung pada profesi medis," terang Anand.

Pria ini mengaku sang putri bercita-cita menjadi seorang dokter dan ia akan melakukan apa saja untuk mendukung mimpi putrinya.

" Saya menyadari pentingnya pendidikan selama di penjara. Saya akan melakukannya. Saya akan melakukan apa saja untuk memastikan putri saya tak menghadapi rintangan apa pun untuk mengejar mimpinya," sambungnya.

Beri Komentar