Takut Dipukuli Ayahnya, Bocah Penjual Parfum Ini Tidur di Trotoar

Reporter : Riza Umami
Selasa, 21 Januari 2020 10:12
Takut Dipukuli Ayahnya, Bocah Penjual Parfum Ini Tidur di Trotoar
Seorang bocah penjual parfum yang berusia sekitar sebelas tahun terpaksa tidur di lantai sebuah toko. Apa yang membuatnya tak berani pulang? Berikut ini kisahnya.

Tak semua anak yang menjalani hidup dengan berkecukupan dan penuh kasih sayang dari orang tua. Begitulah yang harus dijalani oleh seorang bocah laki-laki asal Malaysia ini. Bocah yang kira-kira berusia 11 atau 12 tahun ini harus tidur di trotoar di depan sebuah toko.

Dilansir dari laman World of Buzz (20/01), bocah ini tak berani pulang ke rumahnya karena takut akan dipukuli oleh ayahnya apabila belum menjual seluruh parfum yang tengah dibawanya. Cerita tentang bocah ini diposting oleh seseorang bernama Mohd Najid di akun Facebook-nya.

1 dari 2 halaman

Selesai bekerja pada pukul sebelas malam, Najid melihat seorang bocah yang sedang tidur di lantai tanpa menggunakan alas apa pun. Di sebelahnya nampak beberapa parfum. Kata penjual toko memang si anak tiap malam tidur di lantai depan toko trersebut.

Setelah keluar dari toko tersebut, Najid mengejutkan anak itu dengan memberikan uang padanya. Sang anak menolak dan mengatakan bahwa dia bukanlah pengemis. Dia menjual parfum dan harus menjual semuanya sebelum pulang ke rumah. Akhirnya Najid pun membeli sebotol parfum tersebut.

2 dari 2 halaman

Anak itu mengatakan bahwa dia tinggal di Chow Kit, sebuah daerah di Kuala Lumpur. Dia menceritakan bahwa orang tuanya telah berpisah dan ada 3 saudara. Dia pun terpaksa menjual barang-barang seperti parfum. Jika belum menjual semua barang dagangannya dia tak dibolehkan pulang dan akan dipukuli nantinya.

Seseorang yang baru keluar dari toko tersebut ikut membeli dua parfum anak tersebut. Dia bertanya apa boleh memberi uang untuk membantu biaya adiknya bersekolah dan si anak menggeleng. Nampaknya anak ini ingin berusaha sendiri dan menghasilkan uang dengan jerih payahnya untuk biaya adik-adiknya.

Untungnya, beberapa lembaga amal telah berusaha untuk membantu si anak. Semoga dia sudah tak perlu menjual apa pun lagi dan bisa menjalani kehidupan yang sewajarnya seperti bocah sebelas tahun. Jika kamu mengetahui anak-anak lain yang harus menjalani kehidupan yang sulit di usianya yang masih belia silahkan tulis di bawah ini.

Beri Komentar