© Instagram.com/@bramastavrl
Rasa-rasanya kita semua pasti punya pengalaman pahit dalam hidup seperti contohnya perundungan di masa lampau. Hal yang sama rupanya juga dirasakan oleh aktor tampan Verrell Bramasta saat dirinya duduk si bangku sekolah.
Yap, anak sulung Venna Melinda ini pernah menjadi korban perundungan teman hingga kakak kelas. Sosok aktor berumur 26 tahun tersebut mengungkap pernah jadi korban perundungan baik secara verbal maupun non verbal oleh kakak kelas. Kala itu, Verrel hanya bisa diam dan pasrah.
" Sepanjang SMP dan SMA, gue tuh di-bully parah banget sama kakak kelas gue, sama basically semua orang di sekolah gue. Semuanya (bully fisik dan verbal)," ucap Verrell Bramasta dikutip YouTube Boy William, Sabtu (17/9/2022).
Lanjutnya, perundungan bermula kala dirinya diejek lantaran diminta Venna Melinda untuk ikutan ajang pencarian bakat Idola Cilik. Agar Verrell Bramasta mendapat dukungan banyak orang, Venna Melinda memasang banyak poster Verrell di dinding sekolahan.
" Bukan cuma (ditempel) di kelasku, tapi juga di kakak kelas. Semua poster 'Voting Verrell.' Saat kecil, aku itu chubby kid, very chubby, and very short. Jadi kayak, bahan bully-an bangetlah," jelas Verrell.
Semenjak itulah Verrel menjadi murung karena selalu saja jadi bulan-bulanan teman dan kakak kelas. Ia pun kerap dipanggil anak gendut karena poster yang dipasang.
" Gara-gara itu, semua orang, sampai kakak kelas, kayak kalau gue keluar kelas itu, 'Woy, Idola Cilik dasar. Bocah gendut.' Mereka corat-coret di posterku," jelasnya.
Verrell saat itu hanya bisa ketakutan tiap kali menerima hinaan dari teman dan kakak kelasa. Parahnya lagi, Verrel sampai enggan bertemu orang lain karena takut diejek. Alhasil Verrell Bramasta sampai harus makan di toilet.
" I was a fat kid, kan. Gue suka jajan. I would eat in the toilet, sumpah. Kalau lagi makan siang, mereka semua ke bawah main bola, main basket, gue ke toilet, gue makan," jelasnya.
Namun roda terus berputar, kehidupan tak melulu berada dalam keterpurukan. Perjalanan Verrell Bramasta berubah meski ia tak miliki teman dekat saat dirinya beranjak dewasa. Kini Verrell tak henti bersyukur karena memiliki keluarga serta teman yang selalu mendukung.
" Growing up, I don't have any friends. All my friends left me. Jadi kayak, aku cuma mau diterima dan pengin punya my own squad and support system," tutup Verrell.
Wah, nggak nyangka banget ya Diazens dengan pengakuan Verrel. Kalau menurut kalian gimana nih Diazens tentang perundungan?