© Liputan6.com
Pandemi corona yang merebak saat ini telah membuat banyak kegiatan terhenti. Di sektor ekonomi, banyak usaha yang terpaksa tutup karena pemasukan yang merosot drastis.
Tidak hanya pada usaha kecil, bahkan pada usaha besar seperti departement store pun ikut terkena dampaknya. Putus hubungan kerja (PHK) masal pun tak terhindarkan untuk merampingkan pengeluaran perusahaan. Seperti yang dilakukan oleh Ramayana Depok.
Video ketika keputusan PHK diturunkan menyebar di media sosial Twitter, diunggah oleh akun @wawat_kurniawan. Dalam video tersebut terdengar isak tangis para karyawan yang tidak menyangka harus kehilangan pekerjaan di saat seperti ini.
Mereka juga terlihat saling berpelukan dan menguatkan sementara beberapa lainnya nampak terduduk lemas.
Realitas MASYARAKAT, Ramayana Depok PHK karyawan nangis histeris pic.twitter.com/mhqmzwqrBC
Store manager Ramayana City Plaza Depok, M. Nukmal Amdar pun mengeluarkan penjelasannya.
Kepada Liputan6.com, Nukmal mengatakan bahwa video tersebut terjadi saat sosialisasi tentang keadaan perusahaan yang terdampak pandemi corona.
" Perusahaan mengalami penurunan penjualan sehingga tak mampu menanggung biaya yang dikeluarkan. Akhirnya saya menyampaikan kebijakan manajemen, Ramayana tutup operasional," ujar Nukmal.
Dia juga menegaskan bahwa kabar PHK memang benar adanya, namun tidak seperti yang terekam di video. Dikatakan bahwa rekaman terjadi saat sosialisasi.
Sebanyak 87 karyawan Ramayana Depok terpaksa dirumahkan akibat menurunnya penjualan. Namun pihak perusahaan berjanji untuk tetap memberikan pesangonj sesuai haknya.
" Kami akan bayarkan secepatnya juga," tutupnya.
Duh, sedih pasti harus kehilangan sumber penghidupan seperti ini. Semoga para karyawan tersebut lekas mendapat sumber pengganti ya. Stay strong!