© Youtube.com/Deddy Corbuzier
Widi, vokalis band Vierratale baru-baru ini mengungkap kisah pahit yang pernah dialaminya pada tahun 2011. Ia mengaku diculik oleh tiga orang tak dikenal. Tindakan tersebut mengarah pada tindak pelecehan seksual.
Bukan hal yang mudah untuk Widi Vierratale menceritakan masalah tersebut. Dalam obrolan di kanal YouTube Deddy Corbuzier, ia sempat mengalami breakdown dan menangis.
"Lu pernah mengalami pelecehan seksual?" tanya Deddy Corbuzier menyambung topik obrolan bersama Widi dan Cinta Laura sebelumnya.
Tak langsung menjawab, Widi Vierratale pun menangis di bahu Cinta Laura yang berada di sampingnya. Cinta sendiri berusaha menenangkan Widi dan sedikit mengonfrontasi Deddy Corbuzier.
" Nggak usah dijawab kalau nggak mau. Kita nggak boleh maksa. (Deddy Corbuzier) Kalau nanya suka bikin orang pressured. Nggak semua orang berani ngelawan kamu," ujar Cinta Laura sambil tetap berusaha tertawa.
Deddy Corbuzier sendiri langsung melontarkan permintaan maaf berkali-kali. Sedangkan Widi Vierratale berusaha menetralkan keadaan dan menyebut ia memang sudah dalam kondisi mood yang buruk sejak awal. Obrolan podcast pun sempat dihentikan beberapa saat untuk memberi ruang bagi Widi Vierratale menenangkan dirinya.
Saat obrolan berlanjut, Widi Vierratale yang sudah dalam kondisi lebih tenang menceritakan kronologi penculikan dan pelecehan yang ia alami.
" Ini mau ngelurusin aja. Kita musisi selesai kerjanya pasti malem. Habis itu aku latihan olahraga, basket pula. Terus aku punya mantan yang dia di satu lokasi, dia ketemu sama temen-temennya banyak," terang Widi Vierratale.
" Gue pulang ke arah rumah dia (mantan Widi Vierratale), jalan kaki sendirian. Sebenernya fine, kita kenal sama tukang warung, ke restoran beli makan, itu fine. Jalan juga deket," imbuhnya.
Meski merasa aman karena telah mengenal lingkungan Jakarta Selatan tempat ia beraktivitas, rupanya malam itu Widi Vierratale harus tertimpa nasib nahas bertemu dengan orang-orang tak bermoral. Di tengah jalan, Widi dibawa masuk ke dalam sebuah mobil oleh orang yang ia tidak kenali identitasnya.
" Orang yang pick up gue nggak tau gue siapa intinya. Mereka juga lagi mabuk, daerahnya kan daerah party. Orang random, mereka pick up gue aja," ujar Widi.
Widi Vierratale pun coba menghubungi mantan kekasihnya sambil terus berusaha berontak untuk dapat menyelamatkan diri. Namun sang mantan tak kunjung memberi respon, pun usaha berontaknya tak berhasil.
" Gue sibuk ping ping dia karena gue mau ngehbungin siapa lagi kalau bukan dia, mantan gue. Gue coba keluar, berontak sambil susah neleponin, karena gue minta tolong nih," ungkapnya.
Widi Vierratale pun mencoba bernegosiasi dengan menyebut identitasnya sebagai vokalis salah satu band papan atas kala itu. Meski tak mengenali wajah, namun pelaku pelecehan itu mengetahui reputasi Widi bersama band Vierratale yang kala itu masih bernama Vierra. Mereka juga mengetahui bahwa Widi memiliki tato di salah satu lengan dan sempat minta untuk melihat sebagai bukti bahwa orang yang diculik memang Widi Vierra.
" Setelah di-pick up gue kasih tau gue siapa. Untungnya mereka tau kalau vokalis Widi Vierra punya tato. Mereka minta tunjukin, 'Mana tato lo?'," ujar Widi Vierratale.
Usaha tersebut berhasil. Para pelaku pun menyampaikan permohonan maafnya dan memutuskan untuk menurunkan Widi Vierratale setelah beberapa saat disekap di dalam mobil.
" Akhirnya mereka diskusi segala macem. Mereka takut salah, guenya laporan maybe, mereka puter lah cerita mereka. Mereka bukan orang situ, nggak familiar sama daerahnya, dari luar kota," terang Widi.
Widi Vierratale menyebut kejadian traumatik itu sebagai sebuah keapesan. Ia juga merasa bahwa nasibnya terselamatkan oleh nasib baik serta reputasi yang ia miliki sebagai vokalis Vierra.
" Setelah gue pikir lagi, coba orangnya bukan gue. Lanjut kan? Lanjut diangkut dong? Lanjut diapa-apain di dalam mobil itu. Dibawa segala macem, entah sampai mana, bisa aja orangnya nggak selamet," kata Widi Vierratale.
" I was just lucky. Gue juga nggak ngerti kenapa gue diturunin," pungkasnya.
Duh serem banget ya pengalaman Widi Vierratale. Redaksi Diadona tentu sangat berempati atas kejadian tersebut. Semoga kaum-kaum rentan di luar sana selalu dinaungi perlindungan dan para pelaku pelecehan bisa mendapatkan hukuman seberat mungkin ya.