© Kompas.com
Kisah pilu kali ini datang dari seorang nenek di kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Namannya adalah Mak I'ah, wanita 70 tahun tinggal di sebuah gubuk reyot di tengah sawah.
Ia tinggal di gubuk itu bersama cucunya yang masih berusia 5 tahun. Kegiatan sehari-harinya adalah buruh tani. Kalau kerjaan sedang kosong Mak I'ah mengisi waktunya dengan mencari kayu bakar.
Melansir dari laman Kompas.com, kondisi tempat tinggal Mak I'ah sangat memprihatinkan. Gubuk yang hanya berukuran 2x4 meter tersebut sudah sangat tidak layak untuk ditinggali.
Dinding gubuk tersebut terbuat dari anyaman bambu, sekarang pun dinding itu sudah penuh lubang. salah satu tiang penyangga gubuk tersebut juga sudah lapuk, akibatnya gubuk tersebut posisinya sedikit doyong.
Tidak ada ruangan spesial dalam gubuk itu, hanya ada ruangan yang dibuat untuk masak dan untuk istirahat. Pun juga dengan barang-barang, hanya ada sebuah kasur lepek dan perabotan seadanya.
Gubuk tempat Mak I'ah dan cicinya tinggal itu juga tidak dialiri listrik. Jika hari sudah petang, mereka mnegandalkan ublik sebagai sumber penerangan. Akses air bersih pun juga demikian, satu-satunya akses air yang ia pakai adalah ceruk di samping gubuk.
Mak I'ah sudah tinggal di gubuk tersebut selama 8 tahun. Dulu ia tinggal dengan suaminya, tapi semenjak suaminya meninggal dunia ia kini hanya tinggal bersama cucunya yang bernama Sania.
Mak I'ah punya 4 anak dan semuanya sudah berkeluarga. Namun kondisi mereka juga tidak jauh seperti Mak I'ah. Mak I'ah pun tidak berharap banyak pada anak-anaknya.
Mak I'ah sendiri tidak tahu samapai kapan ia harus tinggal di gubuk tersebut. Tapi, dalam harapannya ia bisa tinggal di rumah yang layak bersama keluarga dan tetangga.
Harapan Mak I'ah yang yang lain adalah bisa menyekolahkan cucunya supaya punya banyak teman. Pasalnya, selama ini cucunya hanya bermain bersama dirinya.