© Cnn.com
Adanya pandemi dan lockdown di berbagai negara di dunia memang memiliki dampak yang cukup signifikan. Salah satunya kemungkinan terjebak di suatu negara. Tapi keadaan ini justru jadi pemacu lho bagi seorang mahasiswa asal Yunani bernama Kleon Papadimitriou untuk keluar dari zona nyamannya.
Karena terjebak dan nggak bisa pulang dari tempatnya menimba ilmu di Skotlandia, Papadimitriou akhirnya nekat pulang kampung dengan mengendarai sepeda selama 48 hari. Keren ya.
Melansir dari cnn.com, mahasiswa berusia 20 tahun ini terjebak di Skotlandia karena penerbangan menuju rumahnya di Athena ditutup sementara akibat pandemi.
Karena sudah rindu rumah, akhirnya Papadimitriou memutuskan pulang dengan bersepeda sejauh 2.175 mil atau sekitar 3.500 km. Meski terdengar berat, pemuda ini mengaku belajar banyak hal lho dari perjalanannya ini.
" Sekarang baru aku sadar betapa besar pencapaian ini. Aku memang belajar banyak hal tentang diriku sendiri, tentang batasanku, tentang kekuatan dan kelemahanku. Aku sangat berharap bahwa perjalanan ini bisa menginspirasi setidaknya satu orang lagi untuk keluar dari zona nyaman mereka dan mencoba sesuatu baru, sesuatu yang besar," ungkap Papadimitriou.
Mahasiswa yang sekarang akan memulai tahun ketiganya di University of Aberdeen ini mengatakan bahwa saat sebagian besar teman-temannya sudah pulang, ia memutuskan buat tinggal sedikit lama karena nggak ingin ketinggalan pelajaran.
Baru pada akhir Maret lalu, Papadimitriou memesan tiket pesawat untuk pulang ke Yunani. Bahkan, ia sampai memesan tiga penerbangan sekaligus. Sayangnya, ketiganya sama-sama dibatalkan.
Kemudian, muncullah ide nekatnya ini. Sebelum berangkat, Papadimitriou meneliti lebih dulu apa yang diperlukan untuk melakukan perjalanan jauh dengan menggunakan sepeda. Papadimitriou mengatakan dirinya pernah mengikuti lomba bersepeda tahun 2019 lalu dan berlatih singkat beberapa minggu sebelum memulai perjalanan panjangnya.
Setelah membeli berbagai peralatan yang dibutuhkan termasuk sepeda dan mengabari orang tuanya tentang rencananya ini, Papadimitriou akhirnya berangkat pada 10 Mei.
Pemuda asal Yunani ini mengatakan ia menempuh perjalanan sekitar 35 sampai 75 mil setiap harinya. Awalnya, Papadimitriou menyeberang melalui Inggris dan kemudian ke Belanda.
Selanjutnya, ia melewati Jerman, Austria dan bersepeda di sepanjang pantai timur Italia sebelum naik perahu ke pelabuhan Patras Yunani dan sampai ke Athena.
Sepanjang perjalanan, Papadimitriou mendirikan kemah di ladang dan hutan sekaligus menghabiskan sisa hari dengan menuliskan perjalanan, mengecek rute selanjutnya, dan menghubungi teman dan keluarga.
Kadang, ia juga menghubungi kenalan atau teman di berbagai negara yang dilewatinya untuk sekedar bermalam.
Pada tanggal 27 Juni, akhirnya Papadimitriou sampai ke ruamhnya di Athena setelah hampir 50 hari menempuh perjalanan yang panjang. Ia pun disambut oleh keluarga, teman, dan semua orang yang sudah mengikuti kisahnya selama perjalanan.
" Itu sangat emosional. Berasal dari keluarga dengan dua orang tua yang sangat suka bertualang di masa muda mereka, melihat aku mengikuti jejak mereka, aku pikir sangat emosional bagi mereka dan jelas memberiku banyak makna. Tapi bila mereka masih ada, mereka akan merasa lega," sambung Papadimitriou.
Setelah berhasil menyelesaikan misinya, pemuda ini mengatakan dirinya saat ini sedang menunggu " hal besar berikutnya" . Papadimitriou juga berbagi saran bagi mereka yang menganggap bila perjalanannya bersepeda selama 48 hari adalah hal yang berat. Begini sarannya.
" Saat kamu menetapkan standar yang sangat tinggi dan kamu berusaha untuk mencapai tujuan yang sangat ambisius, apakah kamu mencapainya atau nggak, Anda akan berkembang. Kamu akan belajar hal-hal tentang dirimu dan kamu akan mengejutkan dirimu sendiri."
Keren ya aksi dan pelajaran hidup dari Papadimitriou ini. Kamu setuju juga kan?