Terjebak di Cina, Pengantin Ini Terpaksa Melakukan Nikah Jarak Jauh

Reporter : Prisma Difta
Rabu, 5 Februari 2020 11:56
Terjebak di Cina, Pengantin Ini Terpaksa Melakukan Nikah Jarak Jauh
Karena wabah virus corona, pengantin ini harus rela merayakan hari terindahnya dengan berjarak jauh,

Pernikahan seharusnya menjadi hari yang paling membahagiakan dimana kita menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat dalam satu malam, namun sayangnya berbeda dengan kisah pasangan ini. 

Dilansir dari Shin Min Daily News, Seorang warga Singapura keturunan Tiongkok  terjebak di Cina dan tidak bisa kembali ke negaranya Singapura karena suatu hal. Alhasil, mereka terpaksa harus merayakan pernikahan yang sudah dijadwalkan dengan jarak jauh.

Mereka tidak berada di gedung pernikahannya, tidak berdekatan dengan keluarga maupun orangtua pada hari pernikahan. Sedih banget..

1 dari 2 halaman

Cerita ini bermula saat pasangan tersebut memutuskan melakukan tahun baru di China dan meninggalkan negara kesayangannya. Awalnya mereka berencana untuk pulang sekotar tanggal 30 Januari, namun, sayangnya wabah virus corona keduluan merambah daratan Cina sebelum itu.

Saat mereka ingin kembali ke Singapura, pihak penerbangan sudah menolaknya. Pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh pemerintah mulai 1 Februari berarti bahwa setiap pengunjung yang telah berada di daratan China dalam 14 hari terakhir akan dilarang masuk atau transit melalui Singapura. 

2 dari 2 halaman

pengantin terjebak

Sebenarnya, mempelai dan orangtua pun juga sudah berusaha untuk menunda pernikahannya namun dari pihak hotel (tempat dilangsungkan pernikahan) tidak bersedia karena jadwal yang penuh. Akhirnya, dengan terpaksa, mereka harus tetap malanjutkan pernihan yang sudah di rencanakan tersebut.

pengantin terjebak

Pada akhirnya, acara pun tetap dilaksanakan, keluarga dan kerabat berdatangan ke gedung, namun, pengantin yang harusnya sebagai spotlight hanya bisa berdiam di apartemen dengan memakai baju pengantin seadanya dan ditayangkan lewat proyektor besar

" Kami berinteraksi dengan tamu-tamu kami melalui siaran langsung dan membuka beberapa sampanye untuk merayakan. Pembawa acara juga mengundang kerabat kami di panggung untuk yum seng  [bersulang]. Itu adalah kesempatan yang membahagiakan," kata mempelai pria.

Wah, sedih ya! Gimana pendapat kalian?

Beri Komentar