Terlalu Lama Memakai Menstrual Cup, Perempuan Ini Akhirnya Kehilangan Kedua Kakinya

Reporter : Olivia Lidya Elsanty
Selasa, 28 Januari 2020 09:57
Terlalu Lama Memakai Menstrual Cup, Perempuan Ini Akhirnya Kehilangan Kedua Kakinya
Perempuan ini mengalami Toxic Shock Syndrome yang mengakibatkan kakinya harus diamputasi.

Belakangan ini banyak perempuan yang mulai menggunakan menstrual cup sebagai ganti pembalut biasa. Hal ini pula yang dilakukan oleh Sandrine Graneau (36), perempuan asal Perancis.

Menstrual cup yang dikenakannya diketahui berbentuk corong yang berbahan silikon. Alat ini akan dimasukkan ke dalam vagina untuk mengumpulkan darah menstruasi. Sandrine rupanya menggunakan alat ini terlalu lama, yang kemudian justru menyebabkan sakit ringan pada tubuhnya.

1 dari 3 halaman

Saat dibawa ke dokter, ia dikira mengalami batu ginjal. Namun keesokan harinya, tekanan darah perempuan berusia 36 tahun ini turun sangat rendah. Usai dilakukan pemeriksaan, ia justru didiagnosis mengalami sindrom syok toksik (TSS).

Dilansir dari Cosmopolitan (24/01), kejadian yang dialami Sandrine merupakan suatu kondisi langka yang mengancam jiwa, sebab bakteri masuk ke dalam tubuh dan melepaskan racun berbahaya. Sandrine tidak menduga kejadian ini, sebab intruksi penggunaan menstrual cup tersebut menyebutkan bahwa alat itu bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama. Ia tidak mengira bahwa menstrual cup ternyata juga harus diganti secara teratur.

2 dari 3 halaman

Kepada Le Parisien, ibu tiga anak ini mengungkapkan bahwa ia harus dirawat intensif selama 3 minggu. Bakteri berbahaya telah menyebarkan racun dan merusak ginjal, paru-paru dan hati.

Mengalami hal tersebut, Sandrine harus menjalani amputasi sebagai upaya untuk menyelamatkan nyawanya. Ia harus kehilangan kedua kakinya yang ditutupi luka, bahkan kehilangan jari-jari tangannya yang telah dirusak oleh racun. Racun yang menyebar di jari-jari tangannya rupanya telah mengakibatkan jaringan mati.

3 dari 3 halaman

Usai melewati kisah yang tragis itu, Sandrine mendirikan sebuah organisasi bernama Dans Mes Basket. Organisasi yang berarti 'In My Shoes' ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang sindrom tersebut, serta memberikan dukungan keuangan bagi orang-orang yang mengalami nasib serupa dengan dirinya.

Beri Komentar