© Nationalheraldindia.com
Seorang kepala keluarga bertanggung jawab dalam menafkahi tiap anggota keluarganya. Bahkan, terkadang hal tersebut sudah kelewat batas.
Salah satu contohnya yang dilakukan oleh seorang pria yang berasal dari India ini. Untuk mendapatkan dana asuransi, pria yang telah memiliki keluarga ini nekat untuk mengakhir hidupnya dengan cara menyewa algojo.
Dikutip dari Oddity Central, seorang pebisnis dari Delhi, India bernama Gaurav Bansal (40) terlalu takut untuk melakukan bunuh diri. Maka dari itu, ia menyewa empat orang pembunuh bayaran untuk mengakhiri hidupnya.
Gaurav Bansal memiliki toko bahan makanan yang ia jalankan bersama keluarga. Namun, akibat India menerapkan lockdown, ekonomu kelauraga Gaurav menjadi sangat tidak stabil.
Akibat bisnisnya yang hancur, mental dari Gaurav jadi terganggu. Maka dari itu, ia berniat untuk mengakhiri hidupnya.
Namun, Gaurav terlalu takut untuk melakukan bunuh diri. Maka dari itu ia menyewa empat orang pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawanya.
Polisi menemukan mayat Gaurav tergantung di sebuah pohon di daerah Najarfgarh pada tanggal 10 Juni. Namun, polisi langsung berasumsi bahwa itu kasus pembunuhan karena tangan Gaurav dalam posisi diikat ketika tergantung di pohon.
Nyatanya, para algojo yang disewa Gaurav bukanlah pembunuh profesional. Usia mereka masih sangat muda, bahkan ada yang masih pelajar.
Mereka berempat berhasil tertangkap melalui aktivitas media sosial dari salah satu algojo tersebut. Gaurav mengenal salah satu remaj tersebut lewat media sosial.
Para algojo cilik tersebut mengatakan kalau tindakan mereka diyakini baik bagi Gaurav. Karena dengan kematiannya, keluarga Gaurav akan mendapatkan sejumlah uang asuransi yang sangat dibutuhkan saat ini.
Mulanya, mereka akan membunuh Gaurav dengan sebuah pistol. Namun, sang pedagang senjata menolak untuk menjual dagangannya kepada bocah-bocah tersebut.
Masing-masing dari algojo tersebut diberi upah sebesar 90.000 Rupee (sekitar Rp 16,8 juta).
" Gaurav memang terbukti mempekerjakan ke empat remaja tersebut untuk membantunya mengakhiri hidup. Gaurav juga memberitahu kepada keempat remaja tersebut bahwa keluarganya bakal mendapatkan dana dari asuransi atas kematiannya," ucap A. Koan, wakil komisaris kepolisian Delhi.
Pada hari eksekusi, Gaurav bertemu dengan keempat pembunuhnya di Mohan Garden. Ketika digantung, ia meminta kepada remaja-remaja tersebut mengikat tangannya dn memasukkan kartu identitas ke dalam sakunya agar mayatnya mudah dikenali.
Mulanya, kematian Gaurav dilaporkan sebagai pembunuhan yang mencurigakan. Namun, beberapa hari yang lalu, INDIA TV mengungkapkan sebuah rencana rumit yang telah disiapkan oleh seorang pebisnis untuk mengakhiri hidupnya dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan dana asuransi.
Setelah kabar dari polisi tersebut diumumkan, keluarga Gaurav masih berduak aka==tas meninggalnya pria tersebut.
" Sulit bagi kami untuk percaya bahwa saudara ipar saya terbunuh oleh sekumpulan remaja yang ia kenal lewat media sosial," ucap ipar Gaurav.
" Dua hari yang lalu, polisi memberitahu kami kalau mereka telah menangkap keempat pembunuh yang telah menghabisi nyawa Gaurav. Namun mereka belum mencertikan motif para pelaku melakukan hal tersebut. Pihak keluarga akan menghubungi pihak polisi atas teori ini," lanjutnya.
Ekstrem sekali hal yang dilakukan Gaurav Bansal ini, Apapun dilakukan agar keluarga dapat mekan tiap harinya.