© Merdeka.com/arie Basuki
Bagi banyak orang penjara dianggap sebagai tempat yang menakutkan dan sebisa mungkin dihindari, jangan sampai masuk penjara. Hal ini disebabkan di penjara ini ada banyak penjahat, pencuri, perampok, pengedar narkoba bahkan pembunuh.
Namun, hal itu tak berlaku bagi seorang bapak berikut ini. Meski banyak napi telah dibebaskan melalui program asimilasi dan integrasi di masa pandemi ini, tetapi bapak ini malah menolak tawaran untuk keluar penjara tersebut.
Dilansir dari merdeka.com (14/04), bapak ini adalah Ambo yang masuk penjara karena kasus narkotika yang menjeratnya. Dia pun kini tinggal di Rutan Klas IIA Samarinda, Kalimantan Timur. Tentu saja pilihannya untuk tetap tinggal di penjara ini sangat anti mainstream dan lain daripada yang lain.
Bukan tanpa alasan, tentu Ambo punya alasannya sendiri kenapa dia memilih untuk tinggal di penjara saja. Hal ini karena dia sudah terlalu nyaman tinggal di lapas dan saat ini dirinya sudah tak punya rumah dan sanak keluarga lagi.
Jadi, dia tak tahu harus ke mana jika keluar dari penjara nanti. Ambo mengatakan, " Kalau saya keluar, mau ke mana? Mending di sini, sudah banyak teman." Wah gitu ya kalau sudah betah di penjara, sampai nggak mau keluar.
Sebenarnya, Ambo masih memiliki seorang anak yang tinggal di Pare-pare, Sulawesi Selatan. Namun karena pandemi ini, tentu saja Ambo tak bisa bertemu dengan anaknya. Istrinya pun sudah bercerai dengannya dan sekarang sudah menikah lagi.
Ambo sudah di penjara selama dua tahun enam bulan. Awalnya dia divonis empat tahun enam bulan penjara di tahun 2017. Ternyata kehidupan di lapas cukup menyenangkan baginya dan dia betah berada di sana.
Ternyata tak hanya Ambo saja yang betah ada di penjara. Dari total 137 orang yang mendapatkan asimilasi karena wabah Corona ini, ada 4 orang napi yang menolak untuk keluar dari penjara karena sudah nyaman di sana dan tak punya tempat tinggal saat keluar. Wah sepertinya kehidupan penjara nggak semenyeramkan itu ya, gimana menurutmu?