© Donasionline.id
Hidup memang terlihat dan terasa begitu berat bagi sebagian orang. Untuk mereka yang sudah berumur alias tua, banyak di antara mereka hidup dalam kesusahan dan seperti ditelantarkan. Padahal, ekspetasinya adalah hidup bahagia dengan anak cucu menikmati waktu dengan orang-orang tersayang.
Seperti yang dialami oleh Mbah Rani ini. Umurnya sudah 94 tahun, dikit lagi 1 abad. Meski demikian, dirinya hidup benar-benar sendirian. Mbah Rani hidup terlantar, tidak ada yang menemani apalagi mengurus.
Udah begitu, kata tetangga Mbah Rani, dirinya setiap hari makan nasi Aking. Kasihan sekali. Rambutnya sudah tak berwarna, pendengaran dan penglihatannya sudah bermasalah, sedangkan langkahnya tak sekuat seperti muda dulu.
Mbah Rani hidup hanya bisa berdiam diri di kasur. Makan, di kasur. Buang air pun di satu tempat ia tidur. Mbah Rani benar-benar tak ada yang merawat dan hidup terlantar karena tak punya siapa-siapa.
Oleh karena itu, hidup Mbah Rani terasa begitu berat. Menjalani hari-hari seorang diri, pasrah dengan kesendirian dan kesepian. Harapannya untuk kondisi sangat sederhana, yaitu ada tetangga yang menengoknya atau hanya sekadar memberi makan.
Memang, tetangga Mbah Rani pun kasihan melihatnya. Mereka sesekali bergantian menengok Mbah Rani dan memberikan makanan. Namun tak setiap hari mereka menengok, dan juga tak setiap ada makanan yang bisa diberikan.
Jika tak ada makanan, Mbah Rani hanya menahan lapar, atau memakan nasi keras dari sisa pemberian tetangganya tersebut.
Kasihan sekali Mbah Rani. Jika kalian ingin berdonasi untuk meringankan kehidupan Mbah Rani, bisa berdonasi di link ini, ya!