© Https://kitabisa.com/Eka Ferdiansyah
Seorang pria bernama Pak Suparman ini harus berjuang melawan penyakit yang sedang menggerogoti tubuhnya. Beliau mengalami stroke dan pneumonia yang menyebabkan badannya yang sebelah kiri lumpuh.
Dalam kondisi sakit seperti ini, Pak Suparman harus terpisah ratusan kilometer dengan keluarganya yang ada di kampung. Beliau pun hanya ditemani oleh anaknya yang bungsu, bahkan dia terpaksa putus sekolah karena tak ada biaya.
Anaknya ini bernama Arif, dia kini berusia 13 tahun. Dia kini mengurus ayahnya yang sedang sakit stroke seorang diri. Mulai dari mengganti popok, memandikan dan membantu saat makan pun Arif yang melakukan semuanya.
Awalnya, demi memperbaiki ekonomi keluarga, Pak Suparman berangkat bersama Arif dari Tegal ke Balikpapan. Di sana mereka hendak berjualan nasi goreng gerobak untuk menyambung hidup. Arif terpaksa putus sekolah karena ayahnya tak kuat membayar biaya sekolah. Oleh sebab itu, dia pun membantu ayahnya berjualan dengan telaten setiap hari.
Namun, nasib malang menghampiri keluarga ini. Suatu hari, Pak Suparman jatuh di kamar mandi seusai begadang. Ternyata beliau terserang stroke, bahkam saat ditemukan oleh anaknya, beliau sudah tak dapat bicara dan bagian tubuhnya yang kiri mengalami kelumpuhan.
Pak Suparman pun segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis segera. Dokter mengatakan perlu dilakukan tindakan segera untuk menghentikan pendarahan di otak Pak Suparman.
Selain itu, cairan di dada pun harus segera disedot untuk mencegah sesak napas. Tentu biaya perawatannya ini tidaklah sedikit. Keluarga di kampung bahkan sampai kebingungan mencari biaya untuk pengobatan. Harta benda sudah habis terjual dan orang-orang terdekat pun sudah tak bisa memberikan bantuan.
Mari kita bantu selamatkan nyawa Pak Suparman. Beliau sangat butuh uluran dari kita agar bisa mendapatkan penanganan dari dokter. Kamu bisa mengirimkan bantuan di sini. Semoga Pak Suparman bisa ditangani dengan segera dan diberikan kesembuhan. Mari kita doakan bersama.