© Shutterstock
Dari zaman dulu hingga sekarang, nampaknya memanggil teman-teman dengan sebutan nama orangtua masih merupakan sebuah hal yang dilakukan. Entah karena dipanggil begitu atau mengejek, tak ada yang tahu. Tapi di samping ada yang menganggapnya bercanda, tapi ada juga yang tersinggung.
Di Lampung, melansir dari Kompas.com, ada kejadian yang mengenaskan terkait dengan memanggil sebutan orangtua. Seorang remaja lelaki berisinal AD, umur 16, meninggal dunia karena telah dibunuh oleh kedua temannya AF, 17, dan RM, 19.
Kasus tersebut baru terungkap katika mayat ditemukan oleh warga sekitar. Mayat itu berada di kebun singkong, di daerah Sindang Sari.
Saat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, kedua orang itu mengaku merasa sangat kesal karena sering dipanggil dengan sebutan orangtua. Di samping itu, korban juga sering membuat ulah saat bermain game dengan tidak bisa diajak bekerja bersama untuk meraih kemenangan.
Korban, AD, dibunuh saat mereka janjian untuk pergi bermain sekitar pukul 10.00 WIB. Korban menghimpiri kedua rumah pelaku dan kemudian pergi bersama ke daerah Umpul Kapuk, Lampung.
Namun, di tengah-tengah perjalanan, kedua pelaku meminta untuk berhenti, dan pada saat itulah pembunuhan terjadi. Pelaku memukul kepala korban hingga terjatuh. Kemudian, kepalanya dibenamkan ke dalam genangan air ingga meninggal dunia.
Naasnya, setelah mengetahui korban sudah meninggal dunia, mereka membuangnya ke perkebunan singkong. Dan tiga hari kemudian, warga menemukan kondisi korban yang telah meninggal dunia itu dalam keadaan begitu mengenaskan.
Dari kejadian ini, mungkin kalian bisa mengambil pelajaran sendiri, ya?