© Instagram.com/isdadahlia
Memiliki ibu seorang pedangdut papan atas adalah hal yang membanggakan untuk Devano Danendra. Kendati demikian, tak berarti hidupnya selalu mudah.
Dalam obrolan bersama Onadio Leonardo, ia mengaku sempat merasa tertekan karena ada di bawah bayang-bayang Iis Dahlia.
"Ada fasenya kayak (gue bangga) ibu gue Iis Dahlia, tapi sekarang di antara semua keluarga gue, gue yang paling menjauh," ungkap Devano Danendra.
Devano Danendra memilih untuk menjauh karena ia merasa tak cocok dengan pola kerja televisi, ranah kerja sang ibu.
" Gue pengen beda aja karena nyokap kan lebih ke televisi, which is televisi sekarang tuh banyak gimmick dan lain-lainnya," ujar Devano.
" Gue belum mencocokkan diri ke situ, gitu," imbuhnya.
Sikap Devano bukanlah tanpa dasar. Ia mengaku sempat mengikuti jejak Iis Dahlia untuk berkarir di televisi. Namun ia justru merasa tidak nyaman dengan tuntutan profesi yang dibebankan padanya.
" Gue pernah soalnya disuruh ngubah karakter ke yang bukan gue, jadi gue ngerasa nggak nyaman aja," ungkap Devano.
" Makanya gue menghindar deh. Gue nyanyi, gue main film. Gue berkarya aja," lanjutnya.
Ketidak cocokan Devano dengan lingkup kerja sang ibu sempat menimbulkan perdebatan di dalam keluarga.
" Pada masa itu yang didebatin adalah gue yang nggak selalu satu sama keluarga sendiri karena malu," tutur Devano.
Devano mengaku sempat menjadi bulan-bulanan di antara teman-teman sekolahnya. Semasa SMP dan SMA, ia kerap mendapat ejekan karena aksi sang ibu di televisi.
" Gue nggak suka aja dibercandain kayak, " Ih nyokap lho kok gitu sih ngomongnya?" dan lain-lain. Gue jadi capek sendiri aja," ujar Devano.
Puncaknya, Devano sempat menyampaikan langsung uneg-unegnya kepada Iis Dahlia. Ia mengaku sampai menangis saat bicara pada sang ibu.
" Gue ngomong, " Bu aku capek. Aku nggak bisa jadi artis kayaknya. Kalau ibu sayang sama aku, ibu stop untuk kerja di TV" ," kisah Devano.
Kini, Devano mengaku sudah bisa lebih berdamai dengan situasi yang ada. Ia berusaha memahami perbedaan antara dirinya dengan sang ibu.
" Pada saat itu gue mungkin childish, gue nggak mikirin dari segi ada cicilan ini, ada pajak ini yang harus dibayar," tutur Devano.
" Yaudah, gua makin ke sini makin ngerti. Akhirnya gue mikirnya yaudah masing-masing kita beda aja. Lu di situ, gue di situ. Gue nyanyi, lu di TV," pungkasnya.