© Dailystar.co.uk
Saat ini, berbagai negara sedang berjuang melawan COVID-19. Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah kasus terbanyak hingga saat ini. Bahkan, jumlah kasusnya sendiri melampaui China dan Italia.
Jumlah korban pandemi COVID-19 di AS yang terus meningkat membuat para pelajar China yang berasal dari keluarga kaya meminta pada orang tuanya agar mereka bisa pulang. Tak sedikit juga para pelajar China ini menyewa jet pribadi untuk bisa kembali ke negaranya. Tapi, harga yang ditawarkan cukup fantastis lho untuk sekali penerbangan.
Dikutip dari Reuters (27/03), Jeff Gong, seorang pengacara di Shanghai menawarkan pada putrinya uand saku sekitar 180.000 yuan (setara Rp. 410 juta) atau tiket pulang dengan pesawat pribadi.
" Putriku memohon padaku untuk membawanya pulang... Dia berkata, 'Tidak, aku tidak ingin uang, aku ingin pulang'," kata Jeff.
Mengingat situasi Amerika sekarang ini, banyak pelajar China yang ada di Negeri Paman Sam itu berebut untuk pulang. Terlebih, pandemi virus corona yang ada di China mulai mereda.
Hal ini juga semakin diperparah dengan pengurangan jumlah penerbangan yang cukup drastis. Menurut penyedia data penerbangan, VariFlight, ada pembatalan sekitar 3.102 dari 3.800 penerbangan komersial yang direncanakan akan terbang dengan rute China.
Annelies Garcia, direktur komersial dari Private Fly mengungkapkan bahwa sekolah dan konsultan pendidikan yang paling banyak menghubungi layanan Private Fly atas nama para keluarga China yang mencari kelompok untuk menyewa pesawat pribadi bersama-sama.
Private Fly sendiri adalah sebuah layanan pemesanan global untuk penyewaan pesawat.
Air Charter Service, penyedia sewa pesawat global yang berbasis di AS bisa menerbangkan penumpang dari Los Angeles ke Shanghai menggunakan jet Bombardier 6000 dengan kapasitas 14 kursi seharga 2,3 juta yuan (lebih dari Rp. 5,2 milyar), atau sekitar Rp. 370 juta per kursi. Harga yang sangat fantastis ya.
" Kami telah mengatur sejumlah jet pribadi yang melakukan perjalanan dari AS ke Tiongkok yang memulangkan warga negara China dengan rute New York dan Boston menuju Shanghai, San Jose menuju Hong Kong, dan Los Angeles menuju Guangzhou," kata Glenn Phillips, PR sekaligus advertising manager Air Charter Service.
" Kisaran harga sangat tergantung pada posisi pesawat, tanggal dan waktu yang diminta, dan rute yang tepat." Lanjutnya.
Berdasarkan Reuters (27/03), penyedia jasa sewa pesawat pribadi sebenarnya sudah diberitahu secara informal bahwa jet pribadi yang terdaftar di China tak diizinkan mendarat di Amerika Serikat dan sebaliknya.
Operator jet menghindari larangan ini dengan entah mendapatkan pesawat dari negara lain untuk melakukan perjalanan rute AS-Cina atau mengatur transfer di Tokyo.
“ Operator pesawat AS atau yang terdaftar di Tiongkok tidak diizinkan untuk mendarat di negara masing-masing saat ini. Jaadi untuk rute AS-Cina kami bekerja dengan operator jet jarak jauh yang berpusat di tempat lain,” kata Garcia dari Private Fly.
Terbilang cukup fantastis ya memang harga yang ditawarkan untuk penerbangan dari Amerika ke Tiongkok dengan jet pribadi. Bagaimana nih kalau menurut kamu?